Kamis, 22 November 2012

X-Poems: Puisi-puisi Anggota Training Penulis FLP Pekanbaru


Senandung khatulistiwa di batas waktu

Ku terhempas dibatas senja
Menangis dalam batasan dimensi
Terlihat terumbu karang menertawakanku
Hiruk pikuk keheningan selami waktu
Dalam jiwa kuterbang dibatas angan
Time: 2 mnt 15 dtk

Suci Rahmadani, Selain mahasiswi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim. Ia juga menyibukkan diri dengan beberapa organisasi kampus.

Akan kupanjat

Ku coba meraih ranting itu
Seperti ada kemilau dicelahcelahnya
Ketika ku ulurkan tanganku...
Ternyata tak sampai
Okelah! Akan ku panjat...
Time: 3 mnt

Elysa Ra, lahir di Palembang 04 Dec ’93. Wanita yang suka dimotivasi ini memiliki kata andalan; F A N T A S T I C !!

Muhasabahku

Dalam senja yang kurindu
Cerita mengintip pada pucuk-pucuk dahan
Menghijau dan rindang menyapa waktu
Aku masih termangu dalam kilaunya
Mengukir sejarah cinta yang tak bertakdir
Time: 4 mnt

Ruhmi Annisa’ Jkasim, Telah merampungkan studi S1nya pada program Pendidikan Ekonomi – Universitas Riau. Kini mengabdikan diri di SMP khusus untuk anak-anak dhuafa dan yatim piatu.

Tinta untuk Generasi

Melingkar di budaya
Menanam rumpun-rumpun bambu
Tidakkah, tertapaki jua perjalanan kita
Hidup membuyar pada senja
Saling bahu-membahu, memukau, di pelataran asa.

Sucianik, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggrris UIN Suska Riau. Suka menulis, membaca dan bulutangkis.


Latihan bikin puisi

Ibu...
Kau selalu bilang
Selalu kejar impianmu
Berusaha sesuai kemampuan mu
Dan bila orang lain bisa pasti kita bisa
Time: 3 mnt

Ojha, Mahasiswi jurusan Teknik Informatika semester 3 – UIN Suska Riau.

Asmarandhana

Senja merapal lahar
Dalam kabut merbabu
Melukis epik gugur Bisma
Pada sebatang panah srikandi
Menghunus segumpal darah api
Time: 2 mnt

Mawar Rovita Sari. Penulis, Editor  dan sang Pengejar mimpi.



Dilema

Langkah kaki tak terarah lagi
Badan menggigil, pandanganku kabur
Mencoba menggapai, tapi jauh
Hanya dia yang merangkulku
Dalam dekapan kasih sayang
Time: 3 mnt

Vina Althafunnissa adalah dara kelahiran 17 Februari 1993. Kini sedang mengikuti Training Kepenulisan di bawah koordinasi FLP Pekanbaru.


Masa

Bengkak,
Bahkan hampir luluh lantak
Namun ini tetap menjadi masa
Aku menepi menghindari
Atau malah akan berjalan mati

Kusmaya, lahir di Desa Pasir  Utama 1995 – Kabupaten Rokan Hulu.

Senin, 12 November 2012

X-Poems: Puisi-puisi Pemenang Apresiasi Sambung Puisi COMPETER






tenggelam setelah mendayung

embun bertasbih
membasahi daundahan
pohon puisi
pohon diri
sunyi menanam benih
di tanah naluri
Tuhan, siapa menanam benih siapa?
Jika sunyi adalah fana
dan fana adalah sunyi
dimana ku temu pohon diri?
tidak!
dan kita melebur dalam puisi
bermain petak umpet pada kata-kata
Aku bersembuyi Kau dimana?
Kau ada Aku dimana?
lantas Aku memilih
seruling bambu untuk
mengusir lelah
dengan bebunyian indah
terbuka dan tertutup
adalah sama
lelah tidak lelah
tidak berbeda
sebab sunyi dan ramai
adalah Kau
ah… sungguh, begitu mesra.

Tuhan, adakan hak untukKu memilih
meski itu juga pilihanmu
Aku akan menjadi seruling
terserah Kau
ingin membunyikan nada apa saja
yang penting, Kau
yang membunyikan
bukan alam kepala dalam
atau Aku memilih sebagai
kayu apa saja
dan terserah Kau
hendak menjadikanku apa saja
tetapi, memilih dan dipilihkan
sama saja bukan?
hahaha

matahari mulai bertasbih
embun masih bertasbih
mengering dari daundahan
pohon puisi
pohon diri
pohonMu juga
Kau buahkan kan?

Semarang, 12 November 2012

 
Jhody M. Adrowi
Pekik Tilam Nilam Hijaiyah
;dzikir fikir roma kesturi

Embun bertasbih, membasahi daun dahan pohon puisi. pohon diri. sunyi menanam benih di tanah naluri. Tuhan...! kala rintih meringkik di garis jerit ibu. ku rangkai akar hijaiyah dari tinta darahnya, ku lawatkan sajak pada beribu malaikat di sambung sanjung tembang nembang. 
keram geram, di dendang hasub kujur tubuhku. tertata tingkak tataku, sampai kejora membintang di benih air mata mata airmu. 

Tuhan...!
saat diri membungkam, berhamburan seluruh hijaiyah yang bersemedi di tubuhku, hingga tulang-tulangku melupa dendang dimana lambang rindu mekar pada putik ranum kesturi. 
Dimana kan ku susun kembali, sedang tintaku kerap karat dalam gersang darahku.

Bismillahi majrieha wamursaaha
ijinkan ku kibarkan layar kembangku di didah dada ini, sampai ku arungi lautan samudra di pipi ibu. ijinkan kembara ini menukik semedi paling sakti dari liuk lekuk tubuh ibu. hingga aku adalah petapa sebagai segara di dadanya.

*Sakehing kan dumadi makardi
lir Hyang Widhi kan tansah makarya
nguribi jagad tan leren
surya, candra lan bayu, bhumi, tirta kalawan agni
peparing panguripan
mring pamrih wus mungkur
anane nuhoni dharma
iku dadya sastra cetha tanpa tulis
nulat lakuning alam

**Semua yang ada ini berkerja
bahkan Tuhan pun bekerja
menghidupi dunia ini tanpa henti
matahari, bulan, angin, bumi, air dan api
semua bekerja demi kelangsungan hidup tanpa pamrih
dasarnya hanyalah merasa wajib
alam adalah “ilmu nyata”
kita wajib meniru dharmanya

Inilah tembang keramatku, ku basuh bersama karat keris sang empu, dan kusucikan pada setiap melati ziarahkan wanginya, dan akulah hamba yang lahir dari rahim sang ibu. Menata hijaiyah di pelataran maiyah rindu.

*tembang jawa (dandanggula).
**artinya

Yogyakarta, 12, November. 2012


Kaleidoskop Silang

Embun bertasbih
Membasahi daun dahan pohon puisi
Pohon diri
Sunyi menanam benih di tanah naluri
Tuhan genap-genap langkah ini kau ganjilkan bersama cobaan
Mengigil sekujur tubuh reyot dilepuh waktu;
Semi belikatkan dingin
Esok adalah musimku
Jangan Kau ganggu gugat!
Ini semiku
Semi berbuncah setengah jiwa setengah gila
Ini semiku
Jangan Kau ganggu gugat!
Atau aku mengugat di lapisan epidermis melalui culim
Ah aku lupa asap itu
Mengantar melewati satu perkara adegan di runut usia
Reyot terlerai muda, tua ataupun riwayat asabiah
Tuhan aku senang di runut sepi
Bersaba kaleioskop silang

Awan bertasbih
Minta disenandungkan lagu menimang hari
Jangan padaku!
Aku buta aksara Grantha
Panggil saja angin atau gemuruh tadi
Tanyalah persoalan akar saling silang
Untuk menjawab teka-teki muhasabah

Jambi, 12 November 2012

X-Poems: Puisi-puisi Peserta Apresiasi Sambung Puisi COMPETER





Ujung Jauh
Embun Bertasbih
I
Embun bertasbih, 
Membasahi daundahan pohon puisi. 
Pohon diri. 
Sunyi menanam benih di tanah naluri. 
Tuhan...

II
Telah Kau semaikan benihbenih waluku dan gejora
Dalam ladang hayati yang mulai semi
Ketika aku reotkan teratak dan selasarMu di barat
Bersama kaki kecil yang masih tanpa arah
Tuhan . . .

III
Kiriman mendung bersama tempias kesegaran
Telah aku tarik dengan rapal
Yang mirip denagn apa yang Musthofa rapalkan
Mulai dari utara hingga selatan
Tuhan . . .

Serambi Tuhan, 12-11-12

Ujung Jauh adalah pemilik nama asli Luthfy Bachtiar. Adalah seseorang yang menghargai sebuah proses kepenulisan. Dia menyadari tidak ada yang langsung Kun! maka ia memilih untuk bertahan. slah satu puisinya menyelinap di lama Majalah Sastra Digital Frasa.
 
 
Eli Yani
Elegi Ratkirani

Embun bertasbih
Membasahi daun dahan pohon puisi
Pohon diri
Sunyi menanam benih di tanah naluri

Tuhan aku mengiba kersa
Jika tak Kau cipta seperti ilalang
Jadikan aku pohon ketapang
Mencengkram tepian telaga
Memandang jernih menancap tunggang

Jika tak Kau cipta sewangi ratkirani
Jadikan aku mawar berduri
terlindungi malammalam sepanjang musim
Sampai raga berselimut kamboja putih

Telaga menangkap satusatu
Riwayat dan hakikat daun jatuh
Agar tunas dan pucuk turut bersimpuh
Mengamini doadoa khusyu

*eliyani, november 2012

Eli Yani adalah seseorang yang memilih tamasya hati lewat puisi. di antara tugasnya sebagi ibu dan istri yang baik, ia masih sempatkan berkebun kata. Puisinya terekam jejak dalam Flows Into the Sink, Into the Gutter. Sedang merampungkan buku puisi solonya.

Moh. Ghufron Cholid
JALAN YANG PALING NURANI

embun bertasbih,
membasahi daundahan pohon puisi.
pohon diri.
sunyi menanam benih di tanah naluri.
Tuhan...

Rapuh
Semakin gairah
Dekap tubuh
Saat HidayahMu
Tak lagi bertamu

Tuhan
Kau jalan kembali
Yang paling nurani
Jemput aku dengan senyumMu
Sebelum sunyi bertahta di hati
Meraibkan segala jalan menujuMu

Kamar Hati, 11 November 2012


Moh. Ghufron Cholid, Penyuka aneka tulisan, suka menulis di Taman Sastra Nusantara dan Competer, tinggal di tanah Sakera yang penuh cinta
 
Template Design By:
SkinCorner