Ijinkan Aku
Untuk Lupa
Aku tidak tahu
apakah hatimu itu terbuat dari batu
hingga mengeras dan tiada belas
tak sedikitpun celah untuk mengalah
bila bahagia itu cinta
mengapa begitu banyak kata serapah
cerminan dari amarah
atas kata cinta yang konon katanya indah
mungkin bahagia itu cuma senyuman
wajah sumringah yang menutupi sebuah kesakitan
dari keluhan-keluhan panjang
tentang sesuatu yang telah lelah untuk di perjuangkan
ijinkan aku untuk lupa
atas besarnya cinta kepada manusia
tetapi bukan kepada Tuhan Sang pemberi Cinta
ijinkan aku untuk lupa
atas dasar ego sebuah hati..
yang terkadang tak tau diri
BUNGA KERTAS
Siapa wajah indah itu ?
tanya sang waktu kepada bisu.
ahh, itu hanya wanita
makhluk rupawan yang
selalu jadi idaman
tapi mengapa tawanya
sungguh palsu
bagai bunga kertas yang
tak pernah layu
memang indah.. tapi tak
bermakna
dan kecantikannya hanya
ada diwajah
siapa dia ?
dia masih wanita...
hanya saja bagai bunga
yang sia-sia
yang selalu berseru
dunia hanya sebongkah nafsu
dan Tuhan hanya
perhiasan dan semu
yang terlalu indah untuk
menjadi seonggok sampah
lalu menjadi debu
"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan
adalah Wanita yang soleha" (HR.Muslim)
POSITIVE
hidup memang kadang tak indah
mengapa tak membuatnya menjadi lebih mudah
maaf bila aku tak sempurna
karena beginilah aku adanya
jangan menyalahkan cinta
karena manusialah yang membuatnya tercela
jangan menyalahkan takdir
karena jalan cerita telah terukir
kali ini sayap-sayapku telah patah
dan aku terjatuh di lembah antah berantah
terseok-seok dengan luka yang menganga
dan malam tak sedikitpun memberikan cahayanya..
Terima kasih karena pernah memberikan cahayamu
walau hanya setitik tapi aku bahagia menyambutmu
walaupun engkau memberiku kegelapan itu lagi
tapi setidaknya cahayamu mampu menghangatkan hatiku
walau hanya sebentar sungguh aku bahagia..
aku mungkin jauh dari sempurna...
tapi apakah aku tak berhak untuk bahagia..
apakah aku tak berhak untuk memiliki sesuatu yang indah
apakah aku tak berhak mengejar semua yang tertunda...
bila ini memang jalanku aku akan terima
mungkin semua harus berlalu
dan akan ku kubur sedalam yang aku mampu
karena ku yakin semua akan indah pada waktunya
terima kasih untuk semuanya..
dan biarkan hujan ini menghiburku
dan rintik-rintiknya seakan sebuah lagu yang syahdu
menemaniku melewati waktu..
karena esok masih menungguku
dan aku akan berjalan perlahan membelakangimu
karena mentari pagi akan menyambutku
dan aku akan berkata " Selamat datang hari-hari baru
“terima kasih
"jikustik" karena menemaniku menulis puisi ini "menemaniku
menulis lagi"
Rico Widiarno lahir di Tapanuli Selatan 20 maret 1986. Lulus D3 STMIK-Amik
Riau tahun 2010. Seorang yang ramah, karena senyum itu ibadah, pribadi yg
sederhana, karena memang apa adanya. Berkebun puisi di blog pribadinya sejak
bertahun lalu. Pernah tunak di Communty Pena Terbang Session 3.