Sabtu, 31 Maret 2012

X-Poems: Puisi-puisi Apriyadhi

Rinduku Akan Kehangatan Pelukannya


Ketika jalan waktu sudah ku tempuh sekian lama
Menyongsong beribu penghalang dan melompati rintangan
Berliku, menurun dan menanjak sudah aku lewati jalan ini
Hingga aku sampai di pertengahan jalan

Sampai aku di tempat dimana manusia bagaikan semut
Sibuk akan tugasnya berhimpun di tempat manisnya dunia
Mengumpulkan sesuap makanan untuk sang ratu
Mencari bongkahan emas untuk buah hatinya tercinta

Sampailah malam sebagai jalan peristirahatanku
Merebahkan tubuh yang lelah menunaikan hak-haknya
Terlelap aku oleh belaian hangat selimut tidurku
Terbawa cerita dalam bayangan akan masa laluku

Di datangi sesosok pria perkasa pengemban amanah
Tercium bau keringatnya yang memulihkan ingatanku
Terpancar cahaya matanya yang selalu menatapi masa kecilku
Dialah ayahku sang pahlawan dalam hidupku

Saat aku terjatuh di jalan waktu ini dia hadir memapahku
Mengangkatku mengobarkan semangat dan senyum di hatiku
Pelukannya yang  penuh dengan rasa cinta selalu melekat di dadaku
Sampai hangatnya pun masih terasa menyelimuti permukaan hatiku

Air rindupun berlinang membasahi pilu di dadaku
Menggenangi mozaik-mozaik akan kehidupan bersamanya
Namun aku tidak mungkin bisa berjalan kebelakang
Kembali dan merasakan peluk hangatnya lagi
Karena pahlawanku sudah tidak berada di jalan yang kulewati ini

 

Sujud Putih Sang Ibu

Kelabu...
Malam ini sinar putri rembulan
Menutup kedipan manja sang bintang
Melodi merdu sang langit dari berlian yang berjatuhan
Menghiasi langit pada malam ini

Hangat...
Bola cahaya jingga pengganti sang mentari
Pemberi cahaya kehangatan disekitar sujud ini
Berbalut kain putih mengusir kejahatan malam
Berdiri kokoh diatas kedamaian

Lirih...
Ritme gerakan indah sang buah hati
Merendah rindu pada penguasa alam ini
Hingga pilu tak terbendung merebah terbanjiri
Membasahi kalbu akan tulisan kehidupan hari ini

Sunyi...
Rintihan kecilpun terdengar membisiki
Dari bibir'a yang tipis diantara aliran air hati
Melepas harap akan keselamatan sang buah hati
Bersujud merendah akan keagungan sang ilahi

Ibu...
Wanita kokoh yang selalu berdiri
Menyanyikan dzikir mengukir nama didalam hati
Menyusun mozaik akan kisahnya dengan belahan hati
Semoga selalu di lindungi sang kekasih

 

Langit Murka Mendengar Tangisnya

Kala itu rembulan tak menampakkan wajahnya
Bintang genitpun tak terlihat merayuku seperti biasanya
Hanya terlihat bahtera lampion menghiasi bingkai jendelaku
Hati termenung penuh tanya, ada apakah gerangan?

     Gumpalan hitam nan pekat menempel erat memenuhi pandanganku
     Melakukan tarian ritual yang tidak biasa aku lihat sebelumnya
     Gemertak giginya pun menyayat-nyayat hati dalam dadaku
     Hingga romansa gelisahpun menyelimuti ruangan saat itu

Dalam tempurung ku coba membelai hati yang gelisah ini
Menyanyikan senandung rindu pada sang Penyejuk Hati
Udara sejukpun mulai mengalir diantara rongga-rongga dada ini
Membuat hati ini untuk kembali menempati janji

     Hatipun mulai berani untuk melangkahi lorong bahtera ini
     Menyusuri bisikan halus diantara nanyian hujan
     Bisik kecil namun mengguncangkan benteng dalam hati
     Hingga sampaiku di depan pintu dengan cahaya jingga menerangi

Bisik itupun mulai jelas menari-nari di telingaku
Sangat jelas karna suara lirih itu mengalir dari bibir ibuku
Bersama mutiara hati yg melekat di bulu halus pelopak mata indahnya
Meratapi kisah kemarahanku padanya siang tadi

     Tubuh kecil ini pun kaku bergetar begitu hebatnya
     Menyaksikan pahlawanku menangis kalah karena diriku
     Hatipun yg mulai berdiri tersungkur sujud pada Sang Ilahi
     Terngiang kata-kata pedang ku yang menancap tepat di hatinya

Bibir pun membiru kelu kaku membisu
Air yg terbendung di pelopak mataku kini menganak sungai di pipiku
Sungguh durhaka diri ini membuat kekasih-Nya menangis karenaku
Dalam Hati aku hanya bisa berkata :
"Wahai Ibu Ampunilah Kehilafan Buah Hatimu...."

Pria yang lahir bertepatan hari raya idul fitri ini tepatnya 16 april 1991 bernama apriyadhi. Di lahirkan di kota jakarta dan sekarang hidup bersama keluarga’a tercinta di Depok. No handphone yang bisa di hubungi 08989728872 atau 085813961061. Dan Saya sekarang kuliah di bogor tepatnya di kampus diploma ipb, jurusan teknik komputer. Akun FB saya : apriyadhi_man13@yahoo.co.id (Apri Yadhi).

Kamis, 29 Maret 2012

Meditation: Curhat ala Oktaria Ningsih


Curahan Hati Untuk Sahabat
Sahabat,kau sangat bearti bagiku.kau pelita kekelaman hatiku,sahabat hatiku,dan kau bagaikan lukisan indah dalam hidup ku.kata kata mu adalah teman disetiap langkah hidup ku,pelita ku ini kelam,tapi kau kobarkan dengan api nasehat mu,sahabat...
Adakah engkau tahu .........
Ada sekeping hati yang telah pergi dalam hidup ku,secercah tawa yang hilang dari pandangan ku,”kaulah sahabat ku”kau calarkan hatiku dengan sikap mu,tanpa kau peduli lagi siapa aku,kau goreskan luka dihatiku, tanpa kau tau”luka itu sakit sahabat..tapi lebih sakit lagi jika aku kau bohongi dengan dusta putih mu,,tak kau sedari manik jernih ku telah jatuh merebah atas kepergianmu,kau pergi tanpa sepatah kata pun. padahal kau tau,aku rapuh dan goyah tanpa genggaman mu,kini kurasakan kesepian itu,kini ku berlari sendiri tanpa engkau disisiku.dan yang kurasakan hanyalah segunung rindu yang tak bisa ku uraikan dengan kata kata ku. saat ini kesepian telah menjadi milikku. Sahabat..adakah kau rasakan waktu itu lagi.....kau datangi aku ketika hatiku terhujam mendekam dalam tebing bebatuan yang tajam, kau membuat aku menjadi orang yang besar di saat kerapuhan,  jemari itu tak kau lepaskan sampai aku rasakan suatu kesyukuran. Kau adalah orang yang selalu ada kala tamparan hangat menyapa diiku, dan kau orang yang selalu ada menemani disetiap suka dan duka ku. Entah kenapa, rasanya ingin ku ulangi kisah kita sewaktu bersama dulu,canda, tawa, kebersamaan, kemesraan, untuk kita saling berbagi, semuanya ikut bahagia, rasanya tak ada duka,,hingga kadang kala aku tersenyum sendiri bila ingat masa itu. Sahabat....adakah kau punya segala rasa yang ku miliki ini?
Adakah setitik kerinduan mu untuk ku, seperti rasa rindu yang ku miliki untuk mu?
Mungkin, kau takkan  rasa apa yang kumiliki pada mu, karna aku tau kini engkau telah banyak memiliki sahabat baru,dan tak mungkin juga sahabat seperti ku. karna aku hanyalah sahabat persinggahanmu,bukan kah begitu? Sahabat.......aku tau, aku telah banyak melakukan kesalahan kepadamu, tapi bukankah aku telah meminta maaf pada mu dan engkau telah memaafkan ku? sahabat, apakah engkau membaca curahan hatiku ini,atau kau memang benar benar telah melenyapkan aku dari kehidupan mu. Aku ingin sekali hubungan kita ini terjalin seperti waktu kita pertama kenal dulu. Masih kah kau ingat?waktu itu aku masih semester dua,saat kita baru memulai persahabatan itu”kau selalu bilang padaku”belajar yang rajin ya..jaga kesehatan ya...jangan lupa sholat ya..jangan tinggalkan tadarus ya...padahal waktu itu bukan bulan ramadhan,tapi kau bilang tadarus,ternyata dirimu bikin canda padaku, dan ketika sepertiga malam kau bangunkan sahabat mu ini. Assalamualaikum wr.wb..my best friend..tahajud yuk..kau bangunkan aku dari mimpi buruk ku untuk jadikan mimpi indah dalam hidupku. Kau telah banyak mengajar arti hidup kepadaku.Tapi itu semua dulu, tapi itu semua masa lalu. Dan kini, engkau bukanlah sahabat yang pernah ku kenal dulu, kini engkau telah menjadi  memory indah dalam diary ku, dan aku tak pernah dengar lagi tentang mu, apalagi suara mu yang selalu mengiang ditelingaku, yang ku dengar hanyalah jeritan hatiku sendiri untuk merindukan mu. Sahabat, dimanakah dirimu kini berada?bagaimanakah kabar mu? Apakah kau mendengarkan curahan hatiku ini? Meskipun engkau telah pergi dari hatiku, tapi engkau akan tetap selalu menjadi sahabat hatiku selamanya, dan kuharap, persahabatan kita akan terjalin kembali seperti dahulu. 
                                    By: Oktaria Ningsih, UIR, FKIP, Bahasa Inggris

X-Poems: Puisi Rahma W Yulia

Ma’rifat Cinta Mu

Ijinkan aku mengenal Mu lebih jauh
Sebelum tubuh merapuh waktu
Biarkanlah hati ini meresapi ma’rifat Mu
Dalam bentang jiwaku
Yang kian merindu surga Mu
Rabb…
Ruh ini milik Mu dan Kau mampu memanggilnya sewaktu-waktu
Tapi beri ia satu kesempatan
Agar nafasnya berarti di sisi Mu
Beri lagi ma’rifat cinta Mu Tuhan ku
Aku merinduinya dalam malam-malam sujud ku
Tuhan ku aku mencintai Mu
Jangan cabut kasih Mu dalam hidup ku
Beri ia jalan pulang dalam pelukan Mu sebenarnya


Rahma W Yulia nama pena dari Yuliani Rahmawati. Lahir 4 Juli 1990 di Banjarnegara. Menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Negeri 1 Purwareja Klampok pada tahun 2008 kemudian memasuki dunia perkuliahan sebagai mahasiswi akuntansi S1 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Mulai tertarik dengan dunia tulis menulis sejak SD  namun baru berani mempublikasikan puisinya pada awal tahun 2012 dengan megikuti berbagai ajang lomba.

X-Poems: Puisi-puisi Zulkarnain

Tersimpuh


Malam kelam
Bersimpuh aku hadapan waktu
Membelit keraguan
Adapun kegilaan
Telah tidak akan pernah sirna
Walau di hempas dengusan waktu
Tatap menghanguskan   uang seribu
Di kotak amalku
Namun,jiwa akan semakin renta
Usia semakin mengekang
Bumi semakin rapuh
Kegilaan akan tetap   membesit di benakku

Sembab

Dalam sembab malam
Murung meraruh geram  di kepalan
Bau apak kedengkian
Merebak ke relung gumam
Ada gila di jari-jari
Ada dusta di pundi-pundi
Di pesisir ke dataran sunyi mala ini
Beralih dari setangkup ria
Ke segudang tanya
Manyaksikn torehan-torehan tragedi luka berdarah
Terukir di deretan waktu
Luka memarpun tak akan terlihat
Hanya aduh teraung di jiwa

Adakah aku

 
Adakah aku di lembaran-lembaran kisah hidupmu???
Tolong kau angin tulis kan namaku di diarymu
Baik yang lama maupun yang baru
Biar aku dan kau bisa jadi satu bait sajak –sajak  rindu
Dirindu oleh waktu
Adakah aku di lembaran-lembaran kisahmu?
Jika ada
Tolang kau awan kau simpan dalam dekapanmu
Jangan kau biarkan luruh di hempas dengus waktu
Ingat itu awan!
Jangan kau biarkan
Jangan kau biarkan
Biar saja waktu berlalu
Zulkarnain adalah Pengurus FLP Pekanbaru
Bidang Kajian Karya.
Mahasiswa  UIN suska. jurusan Jinayah Siyasah

Rabu, 28 Maret 2012

Shirah: Cerpen Hazimah Khairunnisa'


CHOICE MAN

Siapa bilang hidup itu gampangan. Gak semudah membolak-balikin telapak tangan kale…. Yach, hari gini masih ada yang suka CP2 (baca : curi pandang cari perhatian). Ogah deh….!!! Udah deh… gue gak peduli sedikit pun.” ucap Tiara saat melihat dua orang pria yang suka sekali nodongin dia di Kampus. Jutek sih orangnya, but siapa yang bisa nangkis mulut canggihnya. Dramatisir wicaranya lebih sadis dari eksekusi mati.
Tiara, siapa yang gak kenal ma gadis jutek, angkuh, n gaul abiz. Gaul versi arab guy’s… Dia sohib deket gue, alumni santri di salah satu Pondok Pesantren terkenal di kota gue. Orangnya narsis abiz lau gi berkhalwat ma kita-kita yang muhriman dia. Kocak sih so pasti bangets… malahan guyonannya bisa bikin wasir gue kambuh. Lum lagi lau song and dance’s-nya kumatan. Gak cuma bikin kekie but obat ngantuk paling top cheers… kecape’an versi down-up-down gak pake melek lagi.
Kita punya cerita tersendiri ma dia. Gue, Iyen, Tiara, and Sari udah sohiban sejak SD loeh… siapa sih yang gak kenal kita-kita. Yach, walaupun kemaren Tiara mondok n yang laen nyantri di SMPN, kita tetap ada moment ngumpul bareng ngedubrak QF masing-masing. Pasti pada gak ngerti khan… QF tu apa????? Neh, gue kasitau, QF tu short street under busy from Qiyadah Fikriyah alias kepemimpinan berfikir. Dia tuh dosen under busy-nya.
Gimana gak top cheers tuh, ada aja komen dia lau ngeliatin sikon di Kampus. Kebetulan kita-kita satu Kampus gitu dech. Tiara ma Iyen JJS (baca : job-job school) neh di FKIP Pendidikan Biologi. Lau gue JJS-nya di FKIP Sastra Budaya. Lau Sari JJS-nya di FKIP English. Gokil yach, gue ma yang laen pada gak nyangka si nenek lampir tuh bakalan barengan lagi ma kita-kita. Udah bosen kalie ya mondok terus.
Okey… next, kita punya deal’s neh. Siapapun bisa jadi apapun gak pake no limited edition. Why? Semua pasti pengen tau kan maksudnya apa. Gini loh, kita itu punya komitmen lau kita bakalan sama-sama, everywhere, everytime, every-every deh intinya. Apapun sikonnya, kita-kita tetap siqoh ne ma jjs multidimensi kita. Apa ya?........... neh, kita gak bakalan bawa is-me2 (baca : paham) apapun tuk mengikat persahabatan kita. Bincang-bincang QF neh yach, kita-kita udah kenal ma macam-macam ikatan neh guy’s, diantara Kapitalisme, Sosialisme, Komunisme, n Islam. Nah, sejak udah nge-QF neh kita-kita udah pada siqoh (baca : komitmen) wat jadiin persahabatan kita-kita terikat erat atas asas mabda’ Islam. Pasti pada gak ngerti kan mabda’ tu apa? Itu loh guy’s pondasi dasar bangunan pemikiran kita alias ideologi or katanya neh mabda’ tu ponakannya landasan berfikir gitchu deh. Udah, next ……

***

Tiara… Ups… ‘afwan ukhti, assalamu’alaikum……. Kaifa haluq?” sapa seorang ikhwan ganjen, gejejlek (baca : G-a-t-e-l) dan suka kali gangguin Tiara.
Siapa sih murabbi-nya, ge te el bangets.” bisik Tiara di sosys (baca : sound system alias telinga) gue.
Hust… mu lau mo ngomong jgn gitu bangets buk. Biologis dikit dong bahasa mu tu. Maklum, tuh ikhwan ge te el kata mu karena dia kan gi PUBERS….  Yang lunak dikitlah ngomongnya. Sayang tuh ma jilbab n kerudung mu. Akhwat itu gak perlu jadi mesin eksekusi ummat, lau bisa sebaliknya jadi dokter ummat. Yang ahsan lah ngomongnya” sembari si Iyen ber’amar ma’ruf nahi munkar detik itu juga. Emang spontaner banget lau Iyen udah ngomong.
Beda Iyen, beda pula Tiara. Mereka versus abis perihal karakter. Jika diawal kita kenal Tiara itu jutek, angkuh, n gaul abiz. Lau Iyen laen versi, dia lebih-lebih jutek, calm (baca : Kalem), dan lebih sadis wicaranya dari Tiara. Kenapa ya?.... Loading-search-ending : ternyata terdeteksi mereka satu Ayah beda Ibu. Yach, buka pembukuan massal neh. Hm..m…. yuppy… seperti itulah mereka. Walau beda Ibu, mereka seperti saudara kembar. Gak kebayang deh lau keluarga mereka udah ngumpul, bombastis bangets….. gimana gak bombast, Abinya aja jutek, angkuh, gaul, n de el el…. Wajar toh, generasinya seperti Iyen and Tiara. Okey… next.

***

Last week, saat kita-kita gi ngumpul ditempat favourite-nya Iyen (seperti biasa di aula FIKOM seberang kampus FKIP), kita ditodong neh ma Ijal (baca : indak jaleh alias tidak jelas). Kalo gak salah neh namanya juga Ijal. Kita-kita ditodong bukan karena kita-kita tajir guy’s, kita ditodong karena Tiara neh bikin penasaran banyak kaum Adam. Gimana gak kepincut tuh ikhwan-ikhwan sekampus lau ngeliat aura pantang tembusnya Tiara. Gak gampangan bro…. udah pinter, gaul, sholehah, cantik, anggun, dan japan (jaga pandangan) abies... Wuih, dimata para ikhwan neh ya dia umpama Bidadari Mawar.
Apaan sih si Ijal nee…. Gak nyerah-nyerah juga ngejar-ngejar Tiara” ujar Sari saat Ijal tersenyum indah sembari berjalan ke arah tongkrongan kami.
Hayo, gosip… gosip… gosip….” tutur Iyen cuek sembari melanjutkan nge-up-date status FB-nya.
Yuhuu…. Kang Ijal datang tueh neng. Yo.. mbok ditanggepi napa” sapa ku pada Tiara. Eh…ternyata si jutek nenek lampir ni malah cuek banget.
Wow…. Studio 1 siap melaporkan accident selanjutnya. Kwak…kwak…kwak…..” tambahan dari gue.
Assalamu’alaikum ya ukhti tiara. Khaifa haluq? Bisa kita bicara sebentar?” ujar Ijal setelah steady di hadapan kita-kita.
Tanpa warming-up, Tiara langsung bangkit dan berkata : “Demi kemuliaan mu dimata ku, henyah kau sejauh-jauhnya dari pandangan ku”.
Dengan wajah pucat pasi si Ijal berlalu meninggalkan kami sembari berucap “’Afwan, syukron… jadzakumullah khairan katsiran sudah mengingatkan ane. Yang jelas niat ane baik untuk ta’aruf ma ukhti”.
Sesaat suasana menjadi sangat mencekam.
Mau mu apa sih ti? Niat si ijal kan baik buat ta’aruf ma mu?” ujar Sari sembari tersenyum separuh ketawa.
Gak seperti itu kali ta’arufnya. Lau emang pengen ta’aruf, ikuti jalurlah. Emang gue apaan. Gak semurah itu setelah Islam menjaga kemuliaan para wanita. Lau emang serius, temuin dong musyrifah gue. Gak kaek gini caranya. Emang kalian pikir dia nekad kaek gitu udah bisa dikatain macho? Gak dow… tu mah jual harga diri.” Ujar Tiara sembari merenung sejenak.
Kalau pun ingin diperlakukan secara mulia, mu gak sepantasnya begitu ma dia dan ikhwan lainnya dek. Pake lah cara yang ahsan. Gak langsung nge-jump kaek gitu.” Ujar Iyen dengan wibawanya sebagai kakak.
Yach… kak, ti tu gak bisa ngomong baik-baik ma ikhwan-ikhwan ge te el itu kak. Kak ne kaek gak tau karakter ti aja.” Ujar Tiara.
Masa’ iya kak gak tau karakter mu. Emang udah berapa abad kita barengan? Semua yang mu suka dan yang mu benci udah ada neh drafnya dikepala kakak mu ne haa….” Ujar Iyen sembari mengakhiri aktifitas da’wahnya via dunia maya.
Gak ma’ruf ta’aruf yang seperti ini kakak ku….” bantah Tiara sembari menatap sinis dan kesal.
iya… kak tau adek ku. Diemin aja dia tadi, gak usah diladenin. Toh dia juga udah ngaji, so pasti dia tau aturan pergaulan dalam Islam. Mungkin saja dia belum paham, makanya dia masih seperti itu. Wajarkan, toh no body perfect dek.” ujar Iyen sembari menatap lembut kearah Tiara.
Wow….wow…wow…. emang sepantasnya ta’aruf yang diridhoi Allah swt tu seperti apa sih ti? Jadi pengen tau neh versi santri.” Ujar Sari.
Sari…… he’s not choice man. Cause, he’s not know about nidzomul ijtima’i fil Islam. And I’m not ready yet. Puas..???” tutur Tiara dengan angkuhnya.
Maksudnya Choice man tuh apa sih ti?” sembari gue nimbrung walau gue tau maksudnya apa. Yach, sekedar feed-back lah buat yang komen. Penyakitnya si Tiara tuh sok nge-english but terkadang tulalit.
Dengan sinisnya Tiara berkomentar, “Choice man itu artinya pria pilihan. Emang tipe-tipe si ijal itu pantas gak dijadikan pilihan? Menurut gue gak!! Kemarin gue MU (baca : I’m and You alias curhat) ma musyrifah gue soal ikhwan-ikhwan ge te el itu. Musryifah gue bilang pria pilihan itu : 1. Sholeh, 2. Japan abis (baca : jaga pandangan), 3. Hafidz Qur’an, 4. Tidak sembarangan mengutarakan isi hatinya, 5. aktifitasnya da’wah, de el el. Lau tipe-tipe ijal mah bukan pria pilihan. Dengan dia berbuat kaek tadi itu, berani-berani nemuin gue, ngajak ta’aruf, sms-smsin gue, nelpon, and ngerumpiin gue di depan teman-teman dia tu udah cukup sebagai tanda bahwa nafsiyahnya udah cacat. Akan timbul banyak hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh daris maupun darisah kaek kita jika nafsiyah kita sudah cacat. Ibarat raga ini udah dicengkeram oleh jemari-jemari nafsu. Kalo emang dia ingin ta’arufan ma gue, lewati jalur dong. Temuin kek musrif dia, buat proposal ta’aruf, terus lewati tuh PJ ikhwan chapter kampus atau minta bantuan ustadz terdekat tuk nyampein hasratnya tuk kenal ma gue. Yang seperti itu kan lebih mulia ketimbang gentlemen gak jelas gitu. Tulah budaya asing, udah mencuci abis qiyadah fikriyah para ikhwan wal akhwat kampus kita. Gue cuma pengen yang halal lagi diridhoi Allah swt. Toh kita-kita udah siqohkan tuk hidup hanya untuk mencari ridho Allah ta’ala. Gue gak kebayang jika Allah swt gak ridho ma aktifitas harian kita. Wah… catatan harian gue bakalan malu-maluin Rasul kelak. Na’udzubillahi mindzalik... jauhi hamba dari fitnah dunia ini ya Rabb…”.
Udah…. Tutup buku tuk hari ini. Sekarang kita udah belajar satu hal penting dan ku rasa udah cukup. Simpulin tuh kultum tiara barusan.” Ujar Iyen sembari tersenyum manis.
Jadi, kesimpulannya adalah setiap pria pilihan akan berjodoh pada wanita pilihan.” Ujar Sari.
Yups… that’s right sar.” Ujar tiara.
Oww….. gitu toh ceritanya, sepertinya penantian akan terasa lebih indah jika kita bisa memecahkan ‘uqdatul kubro (3 simpul besar) kehidupan : Dari siapa kita ? Untuk siapa kita hidup? Dan akan kemana kita?... so pasti jawaban 3 simpul besar itu adalah ALLAH SWT” ujar ku.
Yups… bener banget. Gak kebayang deh jika salah satu diantara kita menjadi korban peradaban.” Ujar Iyen sembari melantunkan sebait lagu :

Tidak pernah ada pilihan untuk lahir di zaman ini…
Tapi selalu ada pilihan untuk mau bangkit memperbaiki kondisi...
Yuk…… bubar. Lapar neh.” Ujar Tiara sembari menyeret kami semua dari pelataran FIKOM kala itu.
Yach… seperti itulah kehidupan, ni’mat tak kan dapat diukur tanpa syukur, berkah tak kan dapat diundang tanpa ta’at pada syari’at, dan hidup tak kan indah tanpa masalah. Ingat satu pesan : Life is choice (hidup itu pilihan). Bijaklah dalam memilih, remember one thing : Pria pilihan hanya untuk wanita pilihan. Sudahkah anda menjadi Pribadi Pilihan sesuai syari’at?

Created By : Yenni Sarinah
17 November 2010, 01:54 am.
FKIP Biologi Semester 5

Terbit di Koran Kota Metro Riau
Rubrik My Story Hal.11
09 Januari 2011, Minggu

 
Template Design By:
SkinCorner