Gitar tak berdawai kini menggema ditiup angin..
Walau irama tak lagi merdu...
Walau hembusan tak lagi meredam amarah..
Diam-diam hasrat menguji cinta..
Diam-diam bicara menuntut lembut..
Segalanya kini terbentur dalam batas tak berbayang..
Dawai-dawai tajam datang tak bertempat..
Mengalunkan simponi resah tak berkesudahan..
Menari-nari rindu tak bertuan, harap yang tak sampai..
Mencari jalan ketenangan dalam tirai nurani..
Apakah masih ada cinta yang tulus dan murni?
Lembaran daun-daun harapan kini berguguran..
Ranting-ranting keyakinan kini rapuh tak kunjung henti..
Pohon nan kokoh kala itu berguncang..
Masihkah ada harapan tuk masa depan?
Hari ini pohon menangis tanda iba..
Namun sinar pagi menghibur membawa harapan baru..
Jalan penuh tangis kini kembali membawa senyum baru..
Dan ku tahu, masih ada harapan cerah tuk masa depan..
Bahagia mu, bahagia ku, sedih mu, sedih ku..
Jangan ada ragu dalam penantian panjang ini.
Walau irama tak lagi merdu...
Walau hembusan tak lagi meredam amarah..
Diam-diam hasrat menguji cinta..
Diam-diam bicara menuntut lembut..
Segalanya kini terbentur dalam batas tak berbayang..
Dawai-dawai tajam datang tak bertempat..
Mengalunkan simponi resah tak berkesudahan..
Menari-nari rindu tak bertuan, harap yang tak sampai..
Mencari jalan ketenangan dalam tirai nurani..
Apakah masih ada cinta yang tulus dan murni?
Lembaran daun-daun harapan kini berguguran..
Ranting-ranting keyakinan kini rapuh tak kunjung henti..
Pohon nan kokoh kala itu berguncang..
Masihkah ada harapan tuk masa depan?
Hari ini pohon menangis tanda iba..
Namun sinar pagi menghibur membawa harapan baru..
Jalan penuh tangis kini kembali membawa senyum baru..
Dan ku tahu, masih ada harapan cerah tuk masa depan..
Bahagia mu, bahagia ku, sedih mu, sedih ku..
Jangan ada ragu dalam penantian panjang ini.
15 Oktober 2010
SAATNYA KHILAFAH MEMIMPIN DUNIA
Jangan ada dusta di antara kita
Walau daulah belum lagi berdiri
Aku terus berharap Engkau masih mengasihi ku
Ku tapaki jalanan berduri penuh tipu muslihat
Melangkah dan terus melangkah dengan satu keyakinan
Daulah Khilafah Islamiyah akan kembali
Walau ribuan, jutaan, milyaran orang berkata "Tidak Mungkin..."
Namun ku coba sedaya upaya tuk yakinkan diri
Walau banyak orang-orang yang berperasaan dengan tega berkata "Kau sesat!!!"
Namun ketahuilah, aku bahagia menjadi pejuang syari’ah dan khilafah
Satu pesan untuk semua, tidak ada syurga untuk pecundang
Yang hanya berenang mengikuti arus kejahiliyahan
Tidur nyenyak diantara dipan-dipan duniawi
Tanpa sadar, TANPA BAI'AT KITA MATI DALAM KEADAAN KAFFIR KAFFAH
Hati ku menangis pilu saat Sang ibu tak lagi menjadi UMMI WAROBATUL BAIT
Asa ku hancur berkeping-keping saat Sang Ayah tak lagi amanah memimpin keluarga
Namun, aku tidak akan pernah diam dan mau bertaklid buta pada peradaban
Masih ada sinar Islam untuk dibangkitkan
Masih ada darah kebahagiaan untuk diperjuangkan
Walau daulah belum lagi berdiri
Aku terus berharap Engkau masih mengasihi ku
Ku tapaki jalanan berduri penuh tipu muslihat
Melangkah dan terus melangkah dengan satu keyakinan
Daulah Khilafah Islamiyah akan kembali
Walau ribuan, jutaan, milyaran orang berkata "Tidak Mungkin..."
Namun ku coba sedaya upaya tuk yakinkan diri
Walau banyak orang-orang yang berperasaan dengan tega berkata "Kau sesat!!!"
Namun ketahuilah, aku bahagia menjadi pejuang syari’ah dan khilafah
Satu pesan untuk semua, tidak ada syurga untuk pecundang
Yang hanya berenang mengikuti arus kejahiliyahan
Tidur nyenyak diantara dipan-dipan duniawi
Tanpa sadar, TANPA BAI'AT KITA MATI DALAM KEADAAN KAFFIR KAFFAH
Hati ku menangis pilu saat Sang ibu tak lagi menjadi UMMI WAROBATUL BAIT
Asa ku hancur berkeping-keping saat Sang Ayah tak lagi amanah memimpin keluarga
Namun, aku tidak akan pernah diam dan mau bertaklid buta pada peradaban
Masih ada sinar Islam untuk dibangkitkan
Masih ada darah kebahagiaan untuk diperjuangkan
Walau raga tak mampu berbuat banyak, namun aku yakin
Dan akan sangat-sangat yakin
LAA ILLAHAILLALLAH
Tidak ada tuhan selain Allah
Walau banyak orang bertuhankan manusia terlaknat
MUHAMMADUR RASULULLAH
Muhammad Rasul Allah
Walau banyak orang menjadikan Antek-Antek Yahudi dan Nasrani sebagai Idola
Memperdagangkan wanita-wanita seantero jagat
Memproklamirkan kebebasan ala kebinatangan
Menjerat para UMMI untuk membangkang pada Suami
Menjerat para AYAH untuk KORUPSI
Menjerat para PERAWAN untuk menjual auratnya atas nama TREN masa kini
Menjerat para PEMUDA dengan budaya ugal-ugalan ala GENERASI ALAI
Tidak lagi sadar, diri tergadai
Tidak lagi percaya bahwa arus zaman ini menyesatkan
Tidak percaya lagi tentang hari berbangkit dan penghisaban amalan dunia
Tidak percaya lagi bahwa Allah ESA
Hingga OBAMA dijadikan Tuhan, SBY dijadikan Pemimpin Negara
Mau jadi apa negeri ini?
Aku hanya menjawab lirih, SEMUA HARUS KEMBALI.
KEMBALIKAN ISLAM KU UNTUK GENERASIKU.
JANGAN SIKSA KAMI DENGAN KETAMAKAN KALIAN.
SELAMATKAN KAMI DENGAN SYARI'AH DAN KHILAFAH.
Janji Allah itu pasti, Khilafah Islamiyah kan bangkit
Tuk kedua kalinya dan terakhir kalinya
Nasrullah....
Dan akan sangat-sangat yakin
LAA ILLAHAILLALLAH
Tidak ada tuhan selain Allah
Walau banyak orang bertuhankan manusia terlaknat
MUHAMMADUR RASULULLAH
Muhammad Rasul Allah
Walau banyak orang menjadikan Antek-Antek Yahudi dan Nasrani sebagai Idola
Memperdagangkan wanita-wanita seantero jagat
Memproklamirkan kebebasan ala kebinatangan
Menjerat para UMMI untuk membangkang pada Suami
Menjerat para AYAH untuk KORUPSI
Menjerat para PERAWAN untuk menjual auratnya atas nama TREN masa kini
Menjerat para PEMUDA dengan budaya ugal-ugalan ala GENERASI ALAI
Tidak lagi sadar, diri tergadai
Tidak lagi percaya bahwa arus zaman ini menyesatkan
Tidak percaya lagi tentang hari berbangkit dan penghisaban amalan dunia
Tidak percaya lagi bahwa Allah ESA
Hingga OBAMA dijadikan Tuhan, SBY dijadikan Pemimpin Negara
Mau jadi apa negeri ini?
Aku hanya menjawab lirih, SEMUA HARUS KEMBALI.
KEMBALIKAN ISLAM KU UNTUK GENERASIKU.
JANGAN SIKSA KAMI DENGAN KETAMAKAN KALIAN.
SELAMATKAN KAMI DENGAN SYARI'AH DAN KHILAFAH.
Janji Allah itu pasti, Khilafah Islamiyah kan bangkit
Tuk kedua kalinya dan terakhir kalinya
Nasrullah....
Jemput generasi kami dengan ridho-Mu
Karena tidak ada tanda cinta selain Syurga
Tidak ada pengharapan selain RIDHO-Mu
Karena tidak ada tanda cinta selain Syurga
Tidak ada pengharapan selain RIDHO-Mu
Tidak ada kemuliaan hidup tanpa DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH
ROMA menanti untuk ditumpaskan
Janji Mu pasti, dan ku sangat yakin itu
SELAMATKAN KAMI dengan Pertolongan-Mu
22 JANUARI 2011
07:57 PM
ROMA menanti untuk ditumpaskan
Janji Mu pasti, dan ku sangat yakin itu
SELAMATKAN KAMI dengan Pertolongan-Mu
22 JANUARI 2011
07:57 PM
Pijar – Pijar Bening
Secarik kertas ku paparkan...
Tarian tinta menari indah di hamparannya...
Secarik kertas lagi – lagi ku paparkan...
Mengisahkan engkau dalam alunan tinta dan cintanya...
Menari..
Berlari hilir mudik nan larut dalam penghayatan...
Bersama tetesan pijar – pijar bening...
Bersama desah – desah kerinduan yang menggebu – gebu bak taufan menghempas padang...
Bersama seuntaian do’a dan pijar – pijar bening yang serentetan tetes demi tetes terhampar bersama tarian tinta ini...
Bersama itu lah yang menjadi harapan...
Keinginan... kerinduan... kehangatan... sebuah dekapan pengobat pijar – pijar bening yang berlinang...
Menderu... tiada henti memerangi gersangnya hamparan lembut pipi mungil yang rindu akan keriangan... tawa... kebersamaan...
Hari ini ibu, pijar – pijar bening kembali terurai panjang setelah sekian lamanya waktu berlalu tanpa pertemuan yang tak kunjung hadir menjemput kepulangan...
Ibu... jika hayat ini masih panjang...
Izinkan pijar – pijar bening ini mendarat bersama hangatnya dekapanmu...
Pijar – pijar bening yang selalu menunggu pertemuan...
Tarian tinta menari indah di hamparannya...
Secarik kertas lagi – lagi ku paparkan...
Mengisahkan engkau dalam alunan tinta dan cintanya...
Menari..
Berlari hilir mudik nan larut dalam penghayatan...
Bersama tetesan pijar – pijar bening...
Bersama desah – desah kerinduan yang menggebu – gebu bak taufan menghempas padang...
Bersama seuntaian do’a dan pijar – pijar bening yang serentetan tetes demi tetes terhampar bersama tarian tinta ini...
Bersama itu lah yang menjadi harapan...
Keinginan... kerinduan... kehangatan... sebuah dekapan pengobat pijar – pijar bening yang berlinang...
Menderu... tiada henti memerangi gersangnya hamparan lembut pipi mungil yang rindu akan keriangan... tawa... kebersamaan...
Hari ini ibu, pijar – pijar bening kembali terurai panjang setelah sekian lamanya waktu berlalu tanpa pertemuan yang tak kunjung hadir menjemput kepulangan...
Ibu... jika hayat ini masih panjang...
Izinkan pijar – pijar bening ini mendarat bersama hangatnya dekapanmu...
Pijar – pijar bening yang selalu menunggu pertemuan...
Juara 1 Lomba Menulis Puisi 2009
Tingkat Universitas
22 Desember 2009
Sempena Hari Ibu
Biodata
Nama Pena : Hazimah Khairunnisa’
Nama Lengkap : Yenni Sarinah binti Komalasari
T.Tgl.L : Selatpanjang, 14 November 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum
Pekerjaan : Penulis, Wartawan LPM AKLaMASI UIR, Wira Usaha.
Blog : Hazimah Khairunnisa’ Cerpenist
E_mail : yeyen89@rocketmail.com
Alamat : Jl. Rintis Gg. Acasia No. 38b RT.02/RW.03 Desa/Kel. Selatpanjang Timur, Kec. Tebing Tinggi, Kab. Kep. Meranti, Riau
Kode Pos 28753
No. Hp : 0831 6727 9985 / 0853 6342 2036
No. Rek : 820-21-05545 (Bank Riau Syari’ah) 105-21-08158 (Bank Riau Sinar)
Selamat Hazimah,,kami tunggu karya Anda berikutnya.untuk Biodata silakan dalam bentuk narasi:)
BalasHapusSyukron. Hehehehe.....
BalasHapusSejak kapan ya? Admin, salah tu. Gak pake "o" Pi pake "a" tulisannya. Khair bukan Khoir. Tulisannya ja Khair, bacanya Khoir.
BalasHapusUps..sorry hehe:)
BalasHapus