MEMORI SANG JIBRIL
Adalah kesalahan terbesar dalam hidup Gabriel, memberikan sesuatu yang tak boleh diberikan seorang lelaki kepada seorang wanita dewasa yang bukan muhrim. Gabriel menghamili Muslimah. Keterlaluan!
Oleh Muhammad Asqalani eNeSTe
Inilah balasan yang diperoleh Muslimah setelah tinggal hampir 7 tahun bersama Gabriel. Gabriel lelaki yang tak pernah memaafkan suaminya Zein karena kesalahan kecil di masa lalu.
“Gab, kenapa kau tinggal bersama wanita baik-baik itu? kau tidak tahu diuntung!” cecar Nuh kala itu.
“Aku hanya ingin melunasi utang kesalahanku pada ustadz Zein. Bahwa aku telah berubah. Aku akan menjadi Zein kedua bagi ruhnya”
“Bukan begitu caranya Gab”
Gab tidak peduli terhadap bual-bual sembarangan dan tak penting itu. Bagi Gab tinggal bersama Muslimah bukan kesalahan tapi sebagai sarana memperbaiki diri. Bukankah Gab si lelaki muallaf itu dulu alif-alif saja tak hafal. Ya, semenjak berhenti mengaji dari ustadz Zein,Gab tak pernah melirik huruf-huruf hijaiyyah itu. Alasannya sederhana,karena mereka gemas akan pipi Humairahnya dan seolah mereka menyiksanya.
Tapi kini lihatlah! Dengan gagah Gab ceramah dari bawah pohon satu ke bawah pohon lainnya. Dikelilingi para gadis-gadis yang sebaya. Kenapa harus gadis? Tentu kau akan bertanya. Ya, hanya para gadis yang menganggap Gab lelaki baik-baik. Selebihnya tak.
Betapa tidak, Gab tinggal bersama Muslmah. Istri Alm. Ustadznya. Dalam usia mereka yang sudah sama-sama dewasa bukankah itu suatu aib?
Tapi bukan Gab namanya kalau tak abai terhadap perkataan orang. Buktinya selama 7 tahun mereka bersama tidak terjadi hal di luar batas wajar..
....
Tapi adalah hal memalukan ketika orang-orang menyaksikan Muslimah hendak melahirkan seorang baocah dari rahimnya. Di puskesmas kampung ia menjerit-meronta tak karuan.
“Argh! Arrggggh....arghhhh..sakiiiiiiiit!”
Begitu berulang-ulang yang dilakukan Muslimah. Airmatanya meruah bagai tanggul jebol.
Ada yang kasihan. Ada yang mencibir. Dan banyak yang muak.
“Argh, dari mana pula asalnya Muslimah bunting?”
“Iya siapa ayah budak tu?”
Oek! Oek! Oek!
Anak itu di namai Michael!
Atas kelahiran Michael Muslimah tak canggung. Karena baginya ini adalah buah cintanya dengan ustadz Zein yang tertunda panen. Muslimah tak pernah mengkambing hitamkan Gab ketika orang-orang mencibirnya wanita pelacur. Ia tetap wanita suci, tak seorang pun yang berhasil menyentuhnya, tak juga Gab.
Malam itu ia masih teringat bagaimana ustadz Zein datang dalam tidurnya. Ustadz Zein datang bagai pengembara yang hausnya tak terkira. Dan Muslimah jadi oase. Bagai tak usai-usai mereka mereguk kemanisan hingga benar-benar kenyang. Mereka berdendang dengan nyanyian suami-istri.
Tapi ada yang aneh ketika Muslimah terjaga. Ada sesuatu yang perih di bagian sensitifnya. Benar-benar perih. Dan demi menutupi perih itu ia cukup mengobatinya dengan senyum puas. Tak ada pikiran macam-macam.
Perihal Gab yang menghilang bak ditelan dunia. Muslimah tak risau. Gab pergi dengan carikan kertas di ranjang bertuliskan “MAAF!”
Bagi Muslimah tak ada yang perlu dimaafkan karena Gab tak salah. Di matanya Gab adalah titisan sempurna sang suaminya. Gab telah menjadi ustadz di kalangan para gadis. Dengan peran bangga mendalam ia berbisik “Pergilah Nak, Ummi telah cukup merawatmu. Kini usiamu juga telah 25 tahun. Usia yang matang untuk seorang lelaki. Bahkan jika kau hendak menikah, kau sudah laik mengarungi bahtera. Jadi suami yang taat!”
5 tahun telah berlalu....
Muslimah kini mendapati wajah Michael semakin serupa dengan Gab. Dan bagai mana pun caranya ia menyangkutkan wajah Zein tetap tak temu suatu titik pun untuk membenarkan Michael anak Zein. Dan sifat Michael menujukkan sifat Gab.
Gabriel!
Muslimah teringat akan mimpi-mimpinya yang selama sebulan kerap tiba. Mimpi yang berulang-ulang terjadi. Bagai syutingan film yang diputar tak bosan-bosan. Dalam mimpi itu Gabriel memeluknya dengan cara yang salah. Bukan itu saja, Gabriel memberikan sesuatu yang tak boleh diberikan seorang lelaki kepada seorang wanita dewasa yang bukan muhrim. Gabriel melakukan seperti yang Zein pernah lakukan. Selepas itu Muslimah melihat roman Zein di plafon, Zein melambaikan tangan. Air matanya banjir dan hampir menenggelamkan kamar. Seketika itu muslimah terjaga.
Begitulah mimpi itu berulang-ulang datang. Semua peristiwa utuh, tak ada yang kurang dan lebih.
Tiba-tiba Muslimah teringat perihal perlengkapan lelaki yang dilengketi hadas besar yang ia temukan di kolong ranjang sehari setelah kepergian Gabriel.Itu milik Gabriel.
20 tahun telah berlalu...
Gabriel berhenti jadi gigolo. Wanita baik-baik datang menawarkan diri untuk menjadi istrinya. Namanya Nur! Ya Nur, yang dulu diam-diam mengagumi ketampanan Gab. Di antara orang-orang yang gemas akan pipi Humairah Gab, mungkin Nur adalah yang paling merasakan gemas. Namun tak sekalipun ia dapat menenyetuh Gab. Tepatnya tak ingin. Aneh!
“Berhentilah jadi Gigolo Pak tua, aku akan maenikahimu!”
Siapa yang tak mau mantan wanita pelacur kelas atas seperti Nehi (nama samaran Nur), wanita yang dikenal dengan “Kucing Seribu Gaya” siapa pun akan mengaku gila.
Malam itu adalah malam pertama bagi pasangan suami-istri tua yang menikah di bawah telapak tangan beberapa jam yang lalu
Gab memasuki kamar dengan wajah dan perasaan nano-nano. Dengan degup jantung suara gendang bertalu-talu. Dia buka pintu kamar. Pelan. Pelan.
*Tuing!
Melompong!
Dengan perasaan kalut dan kening berkerut dia lanjutkan langkah. Dan matanya tertuju dengan kertas bersampul pink di atas ranjang.
SURAT???
Sang malaikat....
Banyak hal kesalahan yang kulakukan. Termasuk membohongimu malam ini. Tapi kuharap ini bukan suatu dosa, karena kutahu ini bohong putih.
Gabriel, adalah yang terindah jika akhirnya cintaku terbalas. Cinta yang sejak 45 tahun lalu kutahan, kini tuntaslah sudah. meski hingga detik ini kita tak pernah “bersentuhan”. Tapi Gabriel, adalah hal yang lebih indah jika aku setia pada Ummi Muslimah. Kau yang telah menghamilinya kan? tanpa kau jawab pun tuhan tahu. Gabriel tahukah kau berkat ulahmu yang terlajur iblis itu Ummi Muslimah menjdi gila, setelah mendapati wajah putra sekaligus adik angkatmu Michael mirip dirimu. Tidak hanya wajahnya, tapi hampir seluruh tubuhnya. Dan setiap kali Ummi teringat akan benda yang kau buang ke bawah ranjangnya, dia menjerit. Ketakuan.
Ummi Muslimah benar-benar gila. Aku merawatnya lebih satu tahun. Akhirnya Dia gantung diri di kamar mandi. Dan Michael menghilang sehari sebelum kejadian itu.
Kuharap tuhan masih mengampunimu Gabriel. Bertaubatlah!
31 Januari 2008
Nehi/Nur istri Michael
MAAFKAN AKU GAB,WAJAHNYA DAN SELURUH TUBUHNYA MIRIP KAMU HAHAHA!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bertaubatlah Eneste,,,,,,....
BalasHapushahaha
wkwkwkwk... sebenarnya si Gab itu adalah Eneste. iya kan Eneste? wkwkwkwk
Hapus#kedip2 mata
Aman tuh Adiksa Makmur HM:),,tp btw si Gab yg salah co' eneste dikambinghitamkan *Aneh!
Hapuseh salah posting,,nih untuk K Taro Delvi Adri,,bukaaaaan..bukan eneste K hehe:)
BalasHapusMembingungkan, tidak masuk di akal.
BalasHapus