Jumat, 21 Maret 2014

X-Poems: Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar, Jumat 21 Maret 2014



Lelaki Pecemburu

"Bu, bolehkah aku cemburu pada rembulan terang
yang sedang digelut bintang,
dijamah cahayanya satu per satu hingga ia redup?"

"Bu, bolehkah aku cemburu pada setangkai kelopak bunga
nan harum semerbak, yang membujuk kumbang-kumbang
genit untuk datang hinggap, hingga ia layu?"

"Bu, bolehkah aku cemburu pada titik awal
                                                      hujan di awal kemarau?"
"jangan, Nak!" kata Ibu

01/03/2014


Pulang

Bu, kami pulang dari bulan
nyatanya selama ini kami salah
jauh-jauh memanjat langit; dari Bumi
yang kami semai hanya resah 
iya, Bu. kami mengaku salah
nyatanya, terang itu ada padamu, Bu.
kami temui di harimu yang kau anggap tanggal merah

17/02/2014


Pulang II

aku merantau ke Jawa
biar kau senang, biar kau bahagia
nanti, ku bawa banyak uang

nyatanya, tidak.
pagi petang ku dililit hutang.
ya, Ibu Kota tak pernah seteduh kau, Bu.
esok, aku pulang.

17/02/2014


Salam dari Bumi

selamat pagi dunia
titip salam sama akhirat, ya.
salam rindu buat Jibril hingga Malik
"selamat menunaikan tugas"

dan spesial buat Raqib Atid
"catatlah pahala kami, satu persatu hari ini, dosanya jangan"
"nanti kami taubat, Tuhan pasti ampuni"

Padang, 2/2/2014
                                     
Maulidan Rahman Siregar, lahir di Padang, 3 Februari 1991. Menulis sejak bergabung di UKM Teater Imam Bonjol Padang.  Anggota FAM wilayah Sumatera Barat. Puisinya pernah dimuat di http://theoneredaxi.com/berita-kepada-penyair.html HP: 08990854468

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Template Design By:
SkinCorner