Assalamu “Alaikum Wr.Wb….
Salam Kemenangan!
Dear, de WINNER…seperti yang kami janjikan dalam info lomba Menulis Puisi Seikat Darah Ukhwah (SeDUh),karya-karya Anda akan kami update di blog Al-Bratva. Berikut puisi-puisi Keajaiban Tangan Anda yang telah masuk ke meja kami. Silakan dicek…
Assalamu “Alaikum Wr.Wb….
Salam Kemenangan!
Dear, de WINNER…seperti yang kami janjikan dalam info lomba Menulis Puisi Seikat Darah Ukhwah (SeDUh),karya-karya Anda akan kami update di blog Al-Bratva. Berikut puisi-puisi Keajaiban Tangan Anda yang telah masuk ke meja kami. Silakan dicek…
INDAHNYA RINDUKU PADAMU
Senja ini mengantarku
Kembali pada sosok penantian yang teduh
Surga yang paling teduh
Setelah ibu
Penghantar bahtera ke segara alam
Agar aku bisa menyelami
Rahasia khasanahNYA
Indahnya rasa rinduku kepadaMU
Begitulah
Telah kita lalui
Jejak jejak yang indah
Disetiap hari hariku
Menjadi suatu cerita
Tentang kebaikan
Dan nafsu amarah yang menggoda
Yang menggoda
Betapa kita tak lelah
Membasuh segala kebaikan
Membawa makna
Dijalanan sunyi
Lalu atas nama jiwa
Kita tuliskan tanda tanda kebesaraan ilahi
Dan masa depan
Ada bayang muka
Yang takkan sirna oleh kalbu
Ada baying cintamu
Yang tak pernah pergi
Menyuguhkan gemericik air teduh
Air surgawi
Yang mengkristalkan kata
Menjadi mantera penawar galau
Ada yang menyerah
Dan kalah bersaing
Pada awal kehidupan
Maka nafsunya menjadi tempatnya bermain
Ada yang menyerah
Pada pertengahan kehidupan
Lalu setan dan iblis
Menjadi semacam keranda
Rasul sebagai cendekia pewaris ilmu
Kubiarkan cahaya RASUL yang ada padamu Muhammad Asqalani En Es Te
Mendiami taman asa
Diantara kuntum mawar peradaban
Yang merekah indah
Diantara mulia cinta
Duhai manusia yang mudah berbagi
Hadirmu dijalan yang berbunga
Rinduku padamu
Yang hilir berhembus
Duniamu peribahasa hidup
Yang tak pernah akan lekang
Engkau bagai awan indah
Terbang rendah
Melimpahiku hujan
Pada musim gersang
Menyegarkan benih ilmu
Berbuah hikmah
Menjelma menjadi tangis embun
Pada tanah yang berbunga
Duhai manusia yang ingin berbagi
Teruslah dengan hatimu berbagi
Menyusuri lembah ilahi
Engkaulah penegak kebenaran
Melayani jiwa yang fana
Penjunjung cikal buah negeri
Cermin introspeksi diri yang takwa
Aku bangga
Karena setiap untaian rasa rindu yang engkau beri
Adalah sekumpulan deret bait bait surgawi
Assalamuualaikum wr wb Perkenalkan nama saya adalah ASKAR MARLINDO .Saya adalah salah seorang alumni DARI Fakultas Pertanian USU MEDAN dan saat ini berdomisili di JALAN KAPTEN MUSLIM GG BERSAMA NO 112 KELURAHAN HELVETIA TIMUR KECAMATAN MEDAN HELVETIA KODE POS 20124.Alamat email saya adalah amarlindo @yahoo.com dan alamat FB saya adalah ASKAR MARLINDO.No hp saya 085262794686.Sekarang ini profesi saya adalah penulis dan pengajar Bahasa Inggris dan Mandarin Dasar.Mudah mudahan karya puisi saya ini bermaanfaat dan bisa memberikan maanfaat bagi orang banyak.Wabillahi Taufik wal hidayah.Wassalamuualaikum warahmatullahi wabarrakatuh
Janji Sepasang Rindu
Di suatu masa sebelum cahaya
Ku menikmati kecipak di genangan sebuah rasa
Berdebur-debur fragmen-fragmen memori ukhuwah
menghantam keras rindu yang telah kokoh menjadi karang
Kemudian,.. berenang-renang ia semakin dalam
masuk bersemayam ke dalam relung sebuah hati
Bulir-bulir do’a mengalir bening ke telaga Sang Maha Mencinta
Mengharap setetes rahmatNya menjelma sua dengan sosokmu
Ku telisik sesuatu di dalam qalbuku
Dan ternyata,.. (masih) di sebuah kota hatiku terpaut
Terbangun prasasti cinta yang mengukir jelas sebuah kalimat,
“Akan kujaga hati itu, sampai kita dipertemukan kembali..”
Duhai sahabat, Muhammad Asqalani eNeSTe
Harapku berjumpa kita di kota itu lagi, untuk memenangkan janji
Atau seperti dendangan indah yang slalu kau pinta pada Rabbmu
Dipersatukan kita suatu saat nanti, pada sebuah taman sempurnaNya bernama Firdaus
Senyumku mengamininya lagi
Sayap-sayap angin menyapa bening yang hampir fajar
Perlahan,.. jenak demi jenak detikNya menyejarah
Menyadarkanku dari renungku
Masih setia ku menunggu hari itu segera tiba
Untuk kita memanen rindu di istana cahaya
Dan menyemai iri para syuhada
Uhibbukumfillah, saudaraku...
Aku mencintaimu karena Allah..
***
22.02.2012
22:16
Zhafira al-Ghifari bernama asli Ayu Tutia Ningsih. Lahir dan besar di sebuah kota berjuluk Tapis Berseri yaitu Kota Bandar Lampung pada 2 April tepat 23 tahun yang lalu. Anak ke-tiga dari empat bersaudara ini berdarah blasteran Sunda-Padang. Penikmat sastra sejak masih Sekolah Dasar dan baru setahun terakhir jatuh cinta pada karya sastra puisi. Lima tahun terakhir merantau ke kota kecil Solo dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Kontak alamat di : Perum Nunyai Indah Blok.A No.11D, Rajabasa, Bandar Lampung. Hp: 085327207052 / 085647047344. Email : yutianingsih@gmail.com dan FB di Ayu Tutia Ningsih.
Ayat Tengah Malam
: Muhammad Asqalani eNeSTe
Wahai Tuhan Yaqub bersemi
Hati dan jiwa kami
Dengarlah
Kami punya ceritera lama
“Mata kami perih
waktu kota suciMu ini
dilempar bom asap
gelap!”
Wahai Sahabatku Muhammad
Asqalani eNeSTe yang menyatukan tekad
Renungkanlah
Kisah kisah kami sepenggalah
“Telinga kami hancur
waktu Natal kudusMu itu
diganggu ancaman granat
babat!”
Lalu bagaimana dengan kandunganMu
Engkau telah tengah mengajarkan kami
Dengan pasal-pasal berdebu
Untuk melihat dengan telinga
Dan mendengar dengan hati
Lalu bagaimana dengan janji kita
Tentang Seikat darah ukhhuwah
Ketika kuobati lukamu
Dan kau terangi rengap dahagaku
Cibadak, 2012
BIODATA
Penulis adalah Panji Pratama, nama pena Telaga Remunggai atau Shinji Seikata atau Emma Marlinah, pembelajar dari kota kecil di kabupaten Sukabumi. Pria yang kini lebih senang mengajar ini lagir tanggal 28 Maret 1985, ingin sekali belajar menulis agar lebih bisa melatih nalarnya. Penulis berkomunikasi maya di alamat surat elektonik: telagaremunggai@gmail.com, fb: Shinji Seikata, dan ponsel: 085864645154
Sajak untuk MAE
jangan pernah berhenti memanah langit
sekali pun tidak akan pernah sampai
katamu kawan!
malam ini aku masih membisu
sebab, mengunyah sajaksajakmu, bungkam lidahku
terpaku, lalu gerogoti tiap sudutsudut imaji
adalah katakata yang kau muntahkan serupa mantra
penghunus, pembakar jiwajiwa
Muhammad Asqalani Eneste, sahabatku!
kobaran mantramantra itu sempat bakar darahku
Kamar Imaji
Februari, K-15:2012
Delvi Adri adalah Peminat Sastra dan masih tercatat sebagai Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UIR.Tinggal di Pekanbaru.
Puisi Subaidi Pratama
Sebongkah Ayat Malam
-buat sahabatku @ Muhammad Asqalani Eneste
Sepertinya aku dibawa pada kegetiran hidup
Dimana rindu tak ada segala puncak tergapai; terurai
Hangat dan dingin semakin mengintal dalam jiwa pagi
Serupa pekat mendung sebelum ritus hujan bertandang
Menjelma bebayang
Sementara angin menggeliat serupa buih-buih kehidupan
Menjelma kenangan esok dan kemarin
Kutidurkan mendung pada riak gelombang
Yang bertengger dalam biru lautmu, juga bebatu
Itulah terumbu galau hidupku
Dalam bongkahan ayat-ayat malam
Jika waktunya tiba, malam yang kesepian
Dan lolongan airmata membanjiri kerinduanku padamu
Maka aku akan pulang dari rantau sepi berbaju puisi
Dan aku harap engkau masih menungguku
Dengan setangkai mawar
Dan seikat senyum matahari
Malang, 08-01-2012
Subaidi Pratama, lahir di Jadung, Dungkek, Sumenep Madura, pada tanggal 11 Juni 1992. Alumni MA 1 Annuqayah. Puisinya pernah dimuat di majalah lokal dan nasional, seperti Horison/kakilangit, Radar Madura (Jawa Pos Group), buletin JEJAK Bekasi Jawa Barat. puisinya Terkumpul dalam antologi “Festival Bulan Purnama” Trowulan Mojokerto 2010, terkumpul dalam antologi “SEPTEMBER” terbit 2012 . Puisinya terpilih sebagai karya favorit dalam rangka lomba cipta puisi Anjangsana Komunitas Serambi Sastra (AKSS). Juara 3 (tiga) cipta puisi sekabupaten sumenep 2010. Dan terhimpun dalam blog. Penyair nusantara Jawa Timur. saat ini Menjadi mahasiswa UNITRI Malang jurusan Ilmu Komunikasi.
ELEGI PUISI
: kepada penyair asqalani
[1]
Malam ini, kumandikan setubuh puisi
Ia megap-megap aku tak peduli
Sehabis mandi kupancung ia di tepi mimpi
Silahkan ia kautelanjangi, Asqalani
Biarkan saja aku mati
[2]
Sahabatku, Muhammad Asqalani eNeSTe
Wanitaku telah melahirkan ini puisi
Silahkan kau setubuhi
[3]
Ini hanya sebuah elegi, Asqalani
Tentang kencan kita dengan puisi
Tentang kencan kita dengan mati
Jangan ambil peduli
***
kos-kosan setan, senin duapuluh februari duaribu duabelas
duabelas:duabelas dinihari
Makmur HM
Terlahir dengan nama lengkap Makmuriyanto pada 2 Mei 1990 di sebuah desa kecil bernama Rawang Sari Kab. Pelalawan-Riau. Jatuh cinta pada dunia sastra sejak duduk di bangku Aliyah. Saat ini berdomisili di kota Pekanbaru untuk melanjutkan jenjang pendidikan S-1 nya.
Usam Jua Meskiku Jaga
Kala itu dalam lambaian rerumputan di pematang
Orkestra jangkrik memecah keheningan sang rembulan
Tersenyum indah gunung dan perbukitan di hadapan
Ketakutan akan gelapun sirna berganti senang
Hilang penguasa malam terbitlah mentari di balik pengunungan
Memberikan cahayanya pada setiap makhluk yang rindu kehangatan
Terlintas diingatan akan secarik kertas kehidupan
Seseorang yang berjuang dalam dakwah di kota hujan
Tegar hatinya dikala semua orang tak mempercayainya
Kuat pundaknya dikala amanah bertambah kepadanya
Teguh pendapatnya dikala mereka menghujatnya
Hanya tersirat senyuman indah yang menghiasi wajahnya
Dalam gedung kokoh nan agung aku berjumpa dengannya
Tertulis pasti di lembaran milik sang penguasa
Tanganpun berjabat salampun teruntai diantara kita
Hingga malaikat tersenyum indah mendo'akan kita bersama
Lamat laun aku bersama dengan dirinya di sana
Merasakan tajamnya duri namun ku tetap berjalan disampingnya
Hingga kebodohanku tercipta di hadapannya
Namun tak tersadari olehku apa yang membuatnya kecewa
Tak ada tali yang tiada kusam terhempas oleh sang waktu
Walau raga berusaha merelakan nyawanya demi keutuhannya
Sesalpun meledak menjadi catatan merah di hatiku
Hingga terputus jua apa yang ku jaga selama ini dengannya
Disaat heningnya malam akupun terjaga memikirkannya
Bersujud pada sang kuasa meluluhkan hatinya
Hingga air penyesalanpun membanjiri hati ini
Ya Allah Ikatkan Kembali Tali Ukhwah Ini...
Hinggaku Bisa Bersama dengannya Keesokan Hari ...
Dengan Muhammad Asqalani eNeSTe
Nama saya Apriyadhi, saya tinggal di Masjid Al Ghifari tepatnya komplek MMB IPB sebagai marboth.Usiasaya 20 tahun lahir tanggal 16 April 1991 atau 1 Syawal 1411 H. Saya sekarang sedang kuliah di Diploma IPB jurusanTeknikKomputer. No hand phone saya 08989728872.
TerimaKasih.
Sebersit Senyum Sejuta Persahabatan
Ketita tersenyum
ada sebuah keindahan tercipta
seraut wajah sahabat
yang menemani dalam perjalanan waktu
menjadi bagian kehidupan
Kumengenalmu dalam sunyi
dalam dunia maya yang melintas
hangat rasa tetap tercipta
tanpa ada amarah
tanpa ada benci
juga tanpa ada prasangka
hanya jujur dan tulus yang membawa damai
Senyum tulus dalam kesederhanaan
Muhammad Asqalani eNeSTe
berjanjilah selalu temani dalam suka dan duka
sebersit senyum sejuta persahabatan
yang kau tawarkan menjabat ruang hati
ketika waktu nadi hidup masih mengalir
seikat darah persahabatan yang kekal abadi
Bursa Efek Jakarta, 21 Febuari 2012
Nenny Makmun - Alumni Magister Management Universitas Sebelas Maret Surakarta. Karyawati di salah satu perusahaan swasta. Menulis tanpa batas (Write without boundaries) dalam http://noorhanilaksmi.wordpress.com/. Buku terbit : Kumpulan Puisi Harian Online Kabari Indonesia – Romansa 36 (Leutika), Kumpulan Cerita Anak Anya dan Peri Biru (Leutika), Kumpulan Cerpen Dalam Sebuah Closet (Leutika), Kumpulan Cerita Anak Negeri Dongeng Ketika Ketty Menjadi Nomor 2 (Leutika), Antologi Puisi Mutiara Relung Hati (Leutika). Buku tunggal 5 buah dan antologi 61 buah. Buku tunggal 5 buah dan antologi 66 buah.
PH : 0816641454/021-8430565
Kisah dua kata
Termangu merenung
Sapaan hangat
Kata tentang hati
Sebuah kasih peduli
Sebuah asa tentang kebaikan
Sebuah asa tentang ilmu
Sebuah kata kata untaian
Dengan gemerlap jam ditangan
Terpaku berbinar berlinang
Tentang sebuah nasihat
Tentang kebaikan
Tentang Muhammad Asqalani eNeSTe
Menuju perjuangan
Novi Arifiani
Doa Pengantar Tidurku Untuk Eneste
Karya : Heni Marizalita
Eneste.. Eneste.. Eneste...
Ku sebut namamu tiga kali di ujung lidahku
Suara hati ini menjalar disepanjang urat syaraf ku
Namamu bak mantra keramat yang menyantet habis seluruh relungku
Ku tulis sajak pengantar tidur ini untuk mu muhammad asqalani eNeSte
Menemani lelapnya tidurmu dalam buaian ribuan doa yang ku kirim pada sang pencipta
Memohon untuk mengunci mati rantai persatuan ukhwah kita ini
Bersama berjabat tangan hingga tiba saatnya menitih jembatan surga Illahi kelak
Duhai sahabatku sang pujangga cahaya Illahi
Pemisah Selat karimata antara kita..apakah terasa amat jauh bagimu???
Aah itu hanya bulshit belaka karangan para pemalas hati yang tak tau diri
Tak usah kau ikuti jejak sang pemalas itu!!!
Kesemuan yang dirasa tiada akhir ini genggam lah dalam secercah luapan samudera pengharapanku atas doa-doa ku itu
Masih ingatkah kau doa pengantar tidur yang selalu ku senandungkan untukmu kawan?
Percayalah...percayalah...!!!
percayalah pada keajaiban sebuah doa yang kelak akan datang mengetuk rumah permohonan kita untuk dipertemukan suatu hari nanti
Dan lihatlah para oase itu..berjejer rapi ditengah-tengah gurun sahara
Menghapus samudera emosi ditelan sang paus pemangsa memamah biak sang lawan tanpa ampun
Itu lah dirimu kawan...itulah kau..kau...kau...dan kusebut itu KAU
Dan sekali lagi kuingatkan dirimu duhai Muhammad Asqalani eNeSTe
akan ketujuh deret huruf yang pernah kusebut tahun lalu
S-A-H-A-B-A-T
Takkan mati kau ditelan jarak dan waktu oleh sang pemisah antara kau dan aku di kedua pulau Indonesia ini
Riwayat hidup
Aku gadis kecil yang mulai tumbuh menjadi gadis lincah yang bernama Heni marizalita, 19 tahun yang lalu lahir dari rahim sang bunda pada tanggal 6agustus 1992, dan kini sedang merangkak menuju cita-cita masa kecil, melalui jenjang pendidikan disebuah universitas besar di Indonesia, yaitu universitas Gunadarma dengan jurusan psikologi... yah menjadi seorang psikolog adalah sebuah cita-cita yang telah lama ku impikan, dan seni merupakan separuh nafasku...aku pun sangat mengagumi dunia musik dan sastra, bercita-cita suatu hari bisa menjadi seorang musisi dan pujangga kelak. Alamat jalan kedoya No. 26 RT/RW 03/003 Kec. Pondok beiji. Depok. Email : henygrindy@yahoo.com . NO HP : 085274736478
PUISI :
Sahabat Sejati
Oleh : Mukhyar Imran
Sahabatku, Muhammad Asqalani eNeSTe
gerakkan langkahmu
Pusatkan pikiranmu
Raihlah mimpimu dengan senyum dan cinta
Sahabatku, ummat islam sedang menunggumu
Menunggu uluran tangan dan tenagamu
Untuk meraih sebuah kebersamaan dan persatuan
Sahabatku, jagalah ukhwah Islamiyah
Agar cita-cita menegakkan kalimah Allah diatas bumi ini
Dapat kita raih dan wujudkan
Sahabatku, teruslah berjuang
Rajutlah persahabatan sejati
Demi menuju kebahagiaan
Dan meraih surgaNya
Biodata Singkat
Perkenalkan nama saya Mukhyar Imran. Tempat Tgl lahir di Desa Telaga Suka, 3 Maret 1981, kabupaten LabuhanBatu- Sumatera Utara. Jenis kelamin : Laki-laki. Alhamdulilah sudah menikah dengan Sutimawati dan telah dikarunia seorang putri yang cantik namanya Aisyah. Agama saya Alhamdulillah Islam. Mengenai pendidikan pernah kuliah di Universitas Al Azhar Mesir- Strata Satu.
Sekarang saya tinggal di Jalan : Rasuna Said Nomor : 145 Kelurahan: Balai Batimah Tiakar Kecamatan : Payukumbuh Timur -SUMBAR Pos: 26231 HP : 082112188108. Email: mukhyar81@yahoo.com.
Hobi saya main bola dan membaca, sekarang cita-cita saya ingin mendirikan Sekolah Tahfidzul Qur’an dikampung halaman. Untuk anak murid kami sekarang sudah mencapai 15 orang. Walaupun belum ada sekolah, kegiatan Tahfidzul Qur’an kami adakan di mushalla-musahalla. Untuk lebih jelas teman-teman bisa mengunjungi website kami di :www.daqulabat.blogspot.com. atau bisa langsung berkunjung kedaerah kami dipinggir suangai tepatnya dikecamatan Panai Tengah. Semoga usaha ini bisa berjalan dengan lancar dan memperoleh keridhaan dari Allah swt.
Untuk sementara saya bekerja sebagai Guru SMP-IT Insan Cendekia-Payakumbuh, dan TPA di Mushalla Nurul Ikhlash-Payakumbuh, sekaligus mengisi pengajian menggantikan teman kalau ada yang kosong. Disamping menjadi guru saya juga membiasakan untuk menulis. Dan ini menjadi cita-cita saya ingin menjadi penulis, penulis yang bisa memberikan sumbangan pemikiran buat kemajuan umat. Sekrang saya lagi berusaha terus menghafal al qur’an satu hari minimal satu ayat. Dan saya punya niat ingin mengahafal al qur’an 30 juz. Semoga niat ini diberi kemudahan oleh Allah swt. Amin.
KAU DALAM SOSOK BARUMU, SAHABAT
Saat rencana yang ku maksud itu mengambang
Kau hadirkan senyum dalam pipi manis itu
Dalam hitungan detik aku membuka mata
Ku tatap tajamnya sorot mentari diantara bulir hujan
Hingga petang merenggutmu, dan mengangkatmu ke surge
Bulan, bintang dan matahari mengantarmu
Menyelesaikan misi dan rencana hidupku
Yang tertunda, yang terhenti diantara bayang semu
Kau bantu aku menyaksikan dunia
Karena aku terjebak dalam bola gelap
Yang merenggut setiap indahnya
Meskipun disini rintik hujan bersemi membanjiri
Dan mereka tertawa keras untuk deritaku
Kerena ada kamu, aku masih bisa melengkungkan bibir
Dan meskipun kau telah menata hidup barumu
Menapaki dunia yang kau bilang lebih indah
Hadirmu akan selalu ku tunggu
Dalam mimpi-mimpi disetiap fajar sunyi
Atau kau menarik hatiku yang terkunci
Dalam sosok Muhammad Asqalani eNeSTe
Dalam nyata ini, diantara air hujan ini
Boyolali, 26 Februari 2012
Biodata
Pemilik nama asli Ibnu Majah ini mempunyai nama pena Ken Alvaro, karya-karyanya tak terlalu banyak dalam media, namun semangat menulisnya begitu membara. Pria yang kini tengah menempuh studi di Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini dapat dihubungi via Email atau Facebook di alamat ibendth_123@yahoo.com. Alamat yang tercantum dalam KTP adalah Wonosari RT.016/RW.006 Bendungan Simo Boyolali 57377. Hp: 085725016305. Rekening: Bank BNI Cab. UNNES Semarang No.0236577070 a.n IBNU MAJAH.
Puisi1 :Mihrab Ukhuwah
Dalam ukhuwah
Terurai do’a-do’a mustajab
Ada dakwah bermazhab
Walau kadang terjerembab
Dihinadina tanpa sebab
Ukhuwah tetap ukhuwah dalam mihrab
Hingga akhirnya tercantum dalam kitab
Puisi2 :Ikatan Ukhuwah
Cuap-cuap tak akan menguap
Bisik-bisik semakin gemerisik
Ukhuwah telah mengikat
Takakan terlepas, wahai Muhammad Asqalani eNeSTe
Sudah kuikat
Simpul mati
Puisi3 :Noktah Ukhuwah
Telah ternodai kertas-kertasku
Dengan noktah ukhuwah
Tak terhapus
Dan takkan kuhapus
Aku hitam
Kau kuning
Dan dia biru
BiodataPenulis
Penulis bernama Nurfitriyani, dengan nama pena gulungan pita. Berstatus sebagai mahasiswi jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan di Universitas Pendidikan Indonesia Semester 4. Penulis berasal dari Sukabumi dan tengah kost di Jalan Gegerkalong Girang nomor 28 Bandung.Penulis bisa dihubungi di nomor 083820168139 atau email : v3.yihaa@yahoo.com
Indahnya Ukhuwah
Begitu indahnya ukhuwah…
Persaudaraan di atas dasar iman
Kekerabatan berlandaskan kecintaan pada-Nya
Betapa indahnya ukhuwah…
Ia mengakar di atas setiap hati yang mengimani-Nya
Ia mekar di dalam setiap hati yang mencinta-Nya
Tak jadi masalah berapa ribu mil jauhnya
Entah di Palestina, Cina, ataupun Amerika
Hati-hati itu tetap berangkul mesra dalam dekapan ukhuwah
Pun tak jadi soal siapa gerangan namanya
Muhammad Asqalani eNeSTe, Murad Hoffman, ataupun Cat Stevens
Hati-hati itu tetap bergenggam kuat dalam dekapan ukhuwah
Moga rangkul dan genggam para hati itu tak pernah longgar
Hingga mencapai menara-menara cahaya di surga-Nya kelak
Aamiin…
***
Biodata
Riana Yahya lahir di Jakarta, 25 Januari 1993. Mahasiswi Institut Teknologi dan Sains Bandung jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) ini beralamat lengkap di Kp.Wates No.9 Rt.03/02 Desa Karang Mekar, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi. Hobinya membaca dan tulis menulis, oleh karena itu ia bergabung di komunitas FLP Karawang untuk mewadahi minat menulisnya dan menimba ilmu tentang kepenulisan sebanyak-banyaknya. Beberapa antologinya yang telah terbit adalah Wujudkan Mimpimu : Sebuah Episode Pengamen (Leutika Prio), Bilakah Tuhan Jatuh Cinta (Hasfa Publisher), Seringkuh : Bunga Rampai Selingkuh (Hasfa Publisher), Petualangan (Hasfa Publisher), Hujan Terakhir Mar (Leutika Prio), Dear Mama 4 (Nulisbuku) dan beberapa antologi lain yang masih dalam proses. Penulis dapat dihubungi di 085780657793/08891532816, e-mail: rianayahya@yahoo.co.id , blog: rianascreation.blogspot.com , facebook: Riana Yahya , atau twitter: @riana_yah
Darah Ukhuwah Bintang Gemintang
By : Ratna Dwi Lestari
Angin badai yang begitu keras kencang
Membawaku seakan terbang
Terombang-ambing melayang
Jauh ke lautan luas bergoncang
Lautan luas bergoncang bagai jurang
Yang membuatku tak tenang
Hanya bisa menerawang
Tak bisa ku pandang
Darah luka dengan 5 selang
Selang bagai gelang
Membuat mata kabur memandang
Bagai kabut menerawang
Yang teringat terucap mengambang
Dakwah, shaum, qur’an yang melayang
Ingin rasanya tak mau menghilang
Hanya mampu terbentang
Terasa bagai panasnya arang
Yang kuat menyerang
Hanya dzikir menyenandung
Seperti lautan sekuat karang
Dengan banyaknya tiang
Tak boleh ada yang sekedar menumpang
Tapi kehadiran banyaknya bintang gemintang
Menyebabkan semangat berjuang
Darah ukhuwah bintang gemintang
Membuat terharu terkenang
Akan segala kasih sayang
Rela berkorban tanpa beda jenjang
Dari segala ujung semenanjung
JaBoDeTaBek, Bandung, Lampung, Cilegon, Serang
Sukabumi, Aceh, Makassar, JaTeng, Padang, Jepang
Tak kan mampu tersebut terhitung tak berbilang
Diri ini yang bagai topeng
Keadaan tidak syar’i dipandang
Hanya ingin merubah pindah jenjang
Karena diri yang bergelombang
Dalam diri bintang gemintang
Membuat hatiku tersanjung
Padahal diri ini tersandung
Sinar aura mereka terpancar terpandang
Muhammad Asqalani Eneste menginspirasi agar tak terhalang
Segala yang tajam menusuk bagai pedang
Membuat ku bergetar bergerak bergelombang
Menghajar segala yang menghalang
Bintang gemintang tak hentinya datang
Menyentuh sore malam pagi siang
Menembus celah tirai pedang
Membuat senyum mengembang
Darah ukhuwah bintang gemintang
Jarak jauh yang begitu membentang
Nan seelok menjulang
Membuatku hanya bisa terbayang
Terfikir ku akan menjelang
Menyusul ke dalam tanah yang berlubang
Ternyata banyak bintang gemintang penyayang
Dengan Sang Maha Penyayang
Dengan doa hujan air mata yang terbang
Mampukah ku kembali menerjang?
Syukur terlantun ku coba berjuang
Bintang gemintang bercahaya datang
Tingginya tiang ataupun atap batang
Tak kan mampu bergoncang
Monas dan Tugu Kujang pun begitu menatap tenang
Tak kan mampu menghadang
Darah ukhuwah bintang gemintang
Sang Maha Penyayang
Dalam lautan luas bagai jurang gersang
Tak kan hilang selalu terkenang
Kisah sejarah dibuat bintang gemintang
Selalu membuat ku merenung
Butir mutiara syukur,maaf,doa teriring
Dari jiwa ini yang terlarang
Bintang gemintang sedikit canda menyidang
Itulah bukti kasih sayang
Mengingatkan tentang waktu luang
Yang tak dimanfaatkan sia-sia terbuang
Tanpa dipikir ulang dengan matang
Kebaikan mereka kan ditimbang
Tak kan menyesal dan tegang
Malaikat menjadi saksi pun datang
Jiwa ini yang terlarang
Tak kan mampu membalas bintang
Gemerlap sinarnya selalu terkenang
Hanya surga yang menunggu mereka datang
Senandung Rinduku Untuk Kalian Wahai Sahabat
By : Vendo Olvalanda.S
Dari dinding kamarku
Detik jam terus berbunyi
Sadarkanku dari lamunku
Malam ini semakin larut
Aku masih terjaga
Seraya bertanya
Kalian dimana
Aku ingin berjumpa
Untuk tepis semua rindu
Dan hilangkan semua pilu
Akankah kalian rasakan hal yang sama
Seperti diriku dimalam ini
Yang tidak akan bisa bermimpi
Aku hanya seorang manusia
Takut salah berkata
Entah kemana akan bertanya
Syukurku kepada Allah
Aku punya banyak saudara
Walau tidak sesempurna Rasulullah
Salah satunya kakandaku Muhammad Asqalani Eneste
Yang menyadarkanku akan arti sebuah niat
Tentang lapangnya dada dengan iman
Dan kekalnya cinta dengan dakwah
Betapa indahnya persahabatan
Yang dibumbui dengan keikhlasan
Aku rindu kalian
Yang selalu mengingatkan dari kekhilafan
Membantu memperbaiki kesalahan
Kita yang saling memahami
Kita yang merajut persaudaraan
Akan tiba masanya
Saat kita saling bersua
Namun bersabarlah wahai saudara
Walau kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
Jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kelak kita akan berjumpa
Assalamualaikum Wr.Wb
seorang Vendo Olvalanda Syahrimal…
Lahir pada tanggal 23 Desember 1993 dari pasangan Syahrimal Taher dan Wirdanis. Perjalanan hidup seorang Vendo Olvalanda Syahrimal pun terus berlanjut. Dan saat ini alhamdulillah saya berkesempatan untuk tinggal di Padang,Sumatera Barat tepatnya Jl.Minangkabau No.10 Komp.PJKA dan hingga tulisan ini dibuat saya masih dalam proses penyelesaian pendidikan di SMA Negeri 3 Padang.
Mungkin ini sedikit kisah saya sebagai anak pertama dari 2 bersaudara di keluarga. Terimakasih banyak telah bersedia untuk membacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Tentang Kita
Oleh: Fransiska S. Manginsela
Nadanada itu masih bersuara
Riuh rendah getarkan jiwa
Mengalun sahdu damaikan hatiku
Teringat akan kenangan bersamamu
Kala itu
Kau petik gitarmu
Nyanyikan lagu sendu
Lalu kita larut dalam gurau yang berliku
Sahabat, masih melekat jelas namamu di benakku
Ya, Muhammad Asqalani eNeSTe itulah dirimu
Yang selalu hadir ciptakan rindu
Di antara debar gelisahku
Kuingat saat kita bersama
Bercanda dan bertukar cerita
Meski semua berawal dari maya
Namun kisah kita ‘tlah terukir di dinding dunia
Surabaya, 29 Februari 2012
Fransiska S. Manginsela
085236711349
Biodata Penulis
Fransiska S. Manginsela, lahir di Bondowoso. Saat ini bekerja dan berdomisili di Surabaya. Karyanya tergabung dalam 18 antologi cerpen dan puisi, diantaranya: Kutukan Negeri Rantau, Merah Darah Putih Puisi, Puisi Adalah Hidupku, dan beberapa antologi lagi dalam proses terbit. Penulis pernah menjadi pemenang lomba Puisi Award, lomba Puisi Bekasi 7 Warna, lomba Puisi Selambai Dingin dan beberapa lomba yang lainnya. Tulisannya juga pernah dimuat di koran Jawa Pos dan Tabloid Gaul. Penulis dapat dihubungi di email: ayichamanginsela@yahoo.com, Fb: Fransiska Manginsela.
Surabaya, 29 Februari 2012
Fransiska S. Manginsela
Darah Keabadian
Getar hati tuk selalu merindukan ketenangan
Dengan terpaan air hujan dan hangatnya sang mentari menambah kesan syahdu dalam naungan suciNya
Dalam balutan ukhwah, tali persaudaraan ini
Seonggok daging yang dapat mempersatukan jiwa-jiwa kerinduan
Betapa kesyukuran yang tiada terucap
Yang dipersatuka dalam eratnya persahabatan
Air mata kebahagiaan akan terus mengalir bersama aliran darah dan denyut nadi
Dan menunggu terciptanya oase- oase kehidupan
Yang mengubah ketiadaan menjadi keberadaan
Mengubah kehampaan menjadi keceriaan
Terlahir dari seorang Muhammad Asqalani eneste
Bertabur benih kelembutan dalam hatinya
Dalam nyatanya permadani yang terbentang luas
Dan sang lazuardi menjadi lentera penghangat mekar bunga kehidupan
Walau terpaut jarak yang menjadi tembok penghalang
Tapi...... dalam jiwa ini tlah terikat darah kesucian yang memaknai bahwa keindahan persahabatan karena hati kan abadi..
Abadi tanpa terikat waktu
Kan terlahir pula indahnya kebersamaan
Dalam kidung- kidung tersuci sebagai mantra kalam Illahi
Curahan rahmad dan kasihNya
Kan selalu menjadi pelita dalam gelapnya langit hati
Terskenario dalam lingkaran yang menolak kehancuran
Dan menuju tempat terindah dalam naungan dan sentuhan cintaNya
Bersama darah- darah yang kan terus mengalir........
Hmmmmmm....... itulah darah keabadian
My biodata
Nama saya Rizki Indah Ferina,
Dan kami masih menunggu karya-karya peserta lain sampai waktu yang telah kami tentukan.21 Febuari 2012.Terimakasih! Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb
By Penyair Sufi Cinta
Puisi pemenang yang pertama adalah plagiat. Puisi itu diambil dari www.aakaslan.blogspot.com , dengan linknya
BalasHapusbloghttp://aakaslan.blogspot.com/2011/06/pengumuman-lomba-puisi-kado-untuk-guru.html. Untuk lebih jelasnya ini adalah puisi asli yg di plagiatkan oleh arkas marlindo
uara III
PERENJIS EMBUN
Oleh: Hylla Shane Gerhana berdomisili di HONGKONG
Euforia
senja ini mengantarku
kembali pada sosok penelaah yang tekun
surga paling teduh kedua
setelah ibu
penghantar bahtera ke segara dharma
Agar aku bisa menyelami
rahasia khasah-Nya
Beginilah
duhai, guru
telah kita ramu
jejak-jejak yang riuh
di matamu
menjadi buku cerita
tentang laut
dan burung camar
yang cemberut.
Betapa kita tak lelah
membangun puisi
membaca batu-batu
di jalanan sunyi
lalu atas nama jiwa
kita tuliskan
tanda-tanda kematian hati,
pun masa depan.
ada bayang mulia
yang takkan sirna dari kalbu
ada bayang arifmu
yang tak pernah pergi
menyuguhkan gemericik teduh
air surgawi
yang mengkristalkan kata
menjadi mantra penawar galau
ada yang menyerah
pada gemuruh mesin
maka
puisi menjadi teman bermain
ada yang menyerah
pada gemuruh dada
lalu puisi
menjadi semacam keranda
guru
engkau cendekia pewaris ilmu
kubiarkan sahajamu
mendiami taman asa
diantara kuntum mawar peradaban
yang merekah indah
di antara mulia cita
duhai guru terkasih,
hadirmu di jalan yang berbunga
kagumku angin
yang hilir berhembus
duniamu peribahasa hidup
yang tak pernah jauh
engkau bagai awan indah
terbang rendah
melimpahiku hujan
pada musim gersang
menyegarkan benih ilmu
berbuah hikmah
njelma menjadi renjis embun
pada tanah bakat
guru,
aku ingin terbang melindap awan
menyusuri lembah kenangan
tempat kita menyegel kisah
engkaulah penegak kebenaran
melayani jiwa yang fana
penjunjung budi cikal negeri
cermin introspeksi yang takwa
aku bangga,
karena setiap kata yang kau deretkan
adalah bait-bait surga
Hongkong, 14 Maret 2011
catatan dewan juri: Perenjis Embun(+) Puisi bernuansa Ode. Pujian utk sosok guru(+) Kalimat pembuka berusaha mengantarkan pembaca pada riuh sosok guru.(+) Gambaran harapan yg disampaikan bisa dicerna dan tersampaikan dg baik.(+) Perpaduan kata benda dan kata sifat semakin membuat puisi ini enak dibaca.
SELAMAT BUAT TERPILIH.