Rabu, 27 Juni 2012

X-Poems: Puisi-puisi Danish Meiyastuti Anaqoh


MENEMPUHMU

Aku akan tetap menjadi apa yang aku mau
membentangkan sayap melintasi awan
berguru kepada matahari dan bulan
mengurai makna kehidupan …

Angin dan badai adalah kawan di jalan yang
bisa membuat sayapku berkilat
untuk menempuh perjalanan yang maha jauh
ke pusat semesta

Luka dan bisa mampu kuobati
tetapi
menempuh hakekat cinta
tak akan patah
cahaya maha cahaya yang
mampu meneguhkan segalanya…


DI UJUNG PERJALANAN

Lembar demi lembar kehidupan ini harus kucatat
warnawarni tinta yang telah kugoreskan
semakin mewarnai kehidupan ini bak pelangi
terkadang keceriaan membuat hari menjadi indah
terkadang kegelisahan membuat hati begitu gundah …

Tuhan
padahal ini hanyalah sebuah perjalanan
kenapa terkadang kita begitu angkuh dan sombong?
tanpa mau sekejap saja menunduk di hadapanMu
dengan penuh rasa syukur atas segala karunia dan nikmatMu …

Tuhan …
Sesungguhnya sangatlah ingin kumenggapai syurgaMu
karena kutak akan mampu berada di nerakaMu
karenanya …
bimbing aku ya Tuhan
jangan biarkan seluruh jiwa dan anggota tubuhku berpaling dariMu
Ya Rabb …


RINDU

Ketika sinar rembulan pucat
sesosok rindu tanpa sayap terbang ke langit malam

Gelap mata
gelap jiwa
membuat dia lupa di mana tempat singgah
gelap malam menghadang arah dan tujuan

Sementara dingin, sunyi menjadi saksi
jiwajiwa yang menggigil terperosok dalam jurang dalam

dalam
sedalam hatimu …

Deburdebur ombak di pantai menghantam jiwaku
tapi tak mampu menggoyahkan sepi
terpaanterpaan angin membawa kabut dingin
menyusup poripori rontokkan tulangtulangku
namun tak mampu runtuhkan sunyi…

Sepi dalam keheningan
sunyi dalam kebisuan …

Aku terhempas sendiri
dalam kerinduan…

Taipei, 2012.

Danish Meiyastuti Anaqoh adalah Wanita kelahiran 14 Mei1982. Jika ingin berkunjung ke Rumahnya, ada di Trenggalek Jawa Timur. Sesuatu yang dianggapnya sebagai hobi: Membaca, menulis dan berpetualang.

Laa Tadhak: Gelitik aja Ryan Ferdian Lau


Bibir Vs Celana

Suatu ketika seorang abang sedang serius belajar, tiba-tiba datang sang adik sambil bertanya
Adik: "Bang, kalo bibir sebelah atas yang besar disebut apa?"
Abang: "begi" (sambil tetap serius belajar)
Adik: "kalo bibir sebelah bawah yang besar apa Bang?"
Abang: "cutbray" (tetap ga noleh)
Adik: "lha kalo atas bawah besar Bang?"
Abang: "ya bray bray" (sambil ketus)
Adik: "yaa... Si abang kok disamain model celana sih?"
Abang: "bawel loe ah!, udah sana cuciin celana abang,abang mau belajar besok ujian!"
Adik: "??!!!..."

Taoyuan: 27062012

GENGSI (FF 100)


"Panggil aku Ti Je" (maksudnya TJ sok ingris) kata Tukijem pada Ana temannya.
"Lho jenengmu Tukijem to?" Jawab Ana
"Ya iya, tapi secara gue ude dari jakarte gaul gitu lhoohh!" Sahut Tukijem tak mau kalah
"Neh, lihat neh gue, hasil kerja gue di jakarte" sambil pamer gelang, anting, dan kalungnya
"Emang kamu kerja apaan di Jakarta Jem?" Tanya Ana yang langsung di pelototi Tukijem karena manggil Jem.
"Ada dehhhhh!!!" Jawab Tukijem

2 minggu kemudian
"An, pinjemin aku duit dong buat ongkos ke Jakarta (ga pake bahasa gaul lagi)"
"Lha kamu jual aja tuh perhiasan kamu" jawab Ana asal
"Stttt... Jangan bilang-bilang ya An, smua ini imitasi, GENGSI dong aku dari Jakarta ga pake perhiasan!" Si Ti Je berbisik
"#$@¥*#..." Ana melongo.

Taoyuan 02 juni 2012

Tikus Pintar

"Heny, musim panas banyak tikus ni!" Kata Bos Heny siang itu.
"Iya nih Bos gimana, jijik dan geli aku lihatnya, mana kotorannya di mana-mana" jawab Heny.
"Tenang, aku udah beli perangkat tikus yang kotak, biar dia masuk ga bisa keluar lagi" bisik Bosnya.
"Tolong kamu ambil di gudang ya, kemarin aku taruh di sana." Lanjutnya.
"Oke Bos" jawab Heny sambil berlalu.
"Ini Bos" kata Heny sambil membawa barang yang dimaksud.
"Heny, ada sisa daging 'ga buat umpan?" Kata Bosnya sambil berbisik lagi.
"Ada Bos, nanti aku langsung taruh umpannya di perangkap ya Bos." Jawab Heny.
Setelah Heny menaruh umpan di dalam perangkap ada yg aneh dengan percakapan Bosnya, sang Bos berbicara mandari dan inggris!.
"Heny, na ke longce put on the refigerator oke!" Perintah bosnya agak keras.
Heny yang keheranan mendekati Bosnya dan bertanya.
"Bos, kenapa pasang perangkapnya harus pake bahasa mandarin dan inggris?" Tanya Heny.
"Lha, kalau pake bahasa Indonesia ntar tikusnya tau itu perangkap!" Jawab Bosnya mantap.
"Emang tikusnya ngerti Bos kita bicara apa?" Tanya Heny lagi.
"Hmm... 'Ga tau juga ya?!!!" Jawab Bosnya seakan balik bertanya.
"#*~#*#*###@..." Heny melongo keheranan sambil garuk-garuk kepalanya.

Taoyuan: 27062012

Layar Gejok

Sri cewe Banjar Negara sehari-hari jualan pulsa di taman sambil bawa Akong membawa brosur.
Sri:"Siti kieh ana HP murah rongewu wholungatus layar sentuh,dualsim karo bisa videokol,arep tuku ora?"
(Siti ini ada HP murah dua ribu delapan ratus layar sentuh,dualsimcard juga bisa video call,mau beli ga?)
Siti: "sata siti sata siti, Cindy gitoh!"
Sri: "Lah lenjeh temen siti beh ngaku Cindy"
(halah genit amat Siti aja ngaku Cindy)
Siti: "secara di Taiwan gitu lho!"
Sri: "ngonohlah arep Siti apa Cindy,bali ngumah ya tandur nang sawah"
(terserahlah mau Siti mau Cindy pulang ke rumah ya taman padi kesawah)
Sri: "kiye arep tuku ora HPne?"
(Nih mau beli ga HPnya)
Layar sentuh,dual sim,bisa videokol, kur 2800 tok!
(Layar sentuh,dualsimcard,bisa video call cuma 2800 aja)
Siti: "itu layar sentuhnya ada yg kaya penanya ga? Ada wi-finya ga?"
Sri dengan dongkol menjawab: "Layar GEJOG sekalian,orang dua ribu delapan ratus minta kumplit bisa bangkrut pabrike"
Note: GEJOG=INJAK

Taoyuan: 27062012

Tentang Ryan Ferdian Lau: aku murah senyum, senang humor tapi tidak melecehkan, tampangku yang serius membuat orang ga nyangka kalo aku suka humor, sebenarnya aku ga ngerti sastra (jujur), tapi gara-gara di tawarin jadi kontributor majalah, mau ga mau ya harus mencoba nulis artikel, lama-lama ke asikan, digabungin ke grup Forum Lingkar Pena Taiwan, jadilah aku banyak belajar dari para senior yang baik hati, di tantangin bikin cerpen, eh jadinya selalu ada humornya. Ya sudalah apa adanya.

X-Poems: Puisi-puisi Anna Lulus


Selepas Senja

aku menunggu senja berlalu
di tepian pantai rindu
menyusuri jejak-jejak cinta
sambil kurangkul kenangan bersamamu

burung camar terbang lepas
memekak riang menembus awan
bergemuruh membelah langit biru
bersenandung kidung rindu
aku hanya bisa diam dan diam
lidah kelu bibirku beku
tanpa bisa berucap
saat senja meninggalkanku

selepas senja ini
kuingin kau di sini
menemaniku menikmati semilir angin
merenda kasih menembus mimpi

namun sampai malam menjelang
engkau tak pernah datang
hanya terdengar alunan tembang
merdu merayu lalu perlahan hilang

Catatanku

kakiku melangkah
hatiku mengucap "Bismillah"
atas restu langit bumi
kidung-kidung doa ibu turut mengiringi

kepergiaanku ke luar negeri
telah kugadai masa depanku
kukobarkan semangat hingga menyala merah
hingga menjalar lekuk nadiku

kan kuikat semua bentuk kemiskinan
kubungkus dengan doa dan harapan
dan kugantungkan di langit malam
semoga nasib kan menjamahnya
hingga kebahagiaan merekah

inilah catatanku sebagai BMI
mengais ceceran mimpi di luar negeri
karena di negeri sendiri
mimpiku tak mungkin akan terbeli

Gerimis Pagi ini

bilah-bilah gerimis
luruh sepanjang bumi teritis
ini bukan karena tangisan

bukan!

langit sedikit mendung
seperti wajahku pagi ini
sepuluh tahun lalu
sebelum hari ini
aku menikmati
aku masih dengan riang mengayuh sepeda keranjang itu

basah!
seragam putih abu-abuku
terguyur hujan
dan, aku senang

ah, gerimis pagi ini mengantarku
ke masa lalu
; hilang

Kan Kutunggu


salju masih enggan mencair
berbulir rindu dibias perdu
nyata namun selaksa fatamorgana
kau manjakan diriku dengan sentuhan kalbu

sungguh ku tak mampu mengelak
juga tak mampu menegak telaga cintamu
izinkan kukecupi bayanganmu
kudekap hangat dalam lelapku

sebab ku yakin
mimpi adalah nyata yang tertunda
meski bukan di masa kini
kan kutunggu di reinkarnasi berikutnya

Jalan Rindu

aku menantimu di bawah suram pendar rembulan
menyaksikan laskar bayu mengusir jelaga langit
seiring serenada gerimis senja yang masih membirama
dan diantara desah nafas-nafas letihku

bergumul dengan lelah kerinduan
yang hampir membunuh kesabaranku
juga bilangan hari yang kuhitung satu per satu
kiranya kan tiba waktuku kembali nanti

pada buaian malam yang mendongengiku kemesraan
dan siang kita akan saling tertawa dalam kebersamaan
kita, aku dan kamu

Anna Lulus adalah nama pena dari Septi Lusiana Prastiwi, lahir di Purbalingga, 28 September. Pengagum Andrea Hirata, Asma Nadia, HTR dan Sanie B. Kuncoro sekarang menetap di Hsin Chu, kota kecil di Taiwan Utara. Karya-karyanya sering dimuat di beberapa media Taiwan berbahasa Indonesia.

X-Poems: Puisi-puisi Matahari Senja

Canang seuntai kasih
Kau bertanya padaku
Sebesar apa bunga cinta
yang kini tumbuh di hatiku?
Seluas apa dermaga rindu
Yang menanti kehadiranmu?
Setinggi apa gunung yang aku jejaki
Untuk mencarimu?
Kau haturkan beribu Tanya
Mengapa engkau yang ku pilih tuk temani hati ini
Aku pun menjawab
1/
Ini cintaku
Yang ku abadikan dalam
Azimat rindu nan ku semat di hatimu
2/
Ini kasihku
Yang ku sulam menjadi
Sebuah bantal bertahta sayang
Dan berbenang cemburu
Aku mencintaimu bagai pohon yang senatiasa berbuah
Aku menyayangimu bagai mentari yang tak pernah lelah menyinari dunia
Aku mencintaimu tak lekang oleh waktu yang terkadang semu dibalik tirai bisu
Masihkah pertanyaan itu kau haturkan wahai kasihku?

Kucanangkan bahwa bunga cinta telah menguntum di taman rindu
Bunga yang kau siram lalu kau pupuk bersama cintamu
Kini telah mekar .

Namun sebait pesan kuukir di hatimu
Seumapama aku akan pergi tinggalkanmu
Kenanglah aku dan siramlah bunga-bunga cinta agar tak layu
dimakan waktu.
 
Andai

Andai malam tahu apa yang kini bersemi di hati
Andai malam tahu apa yang kini bergelut dalam mimpi
Wajahnya
Senyumnya
Mengambang bagai dedaunan yang terseret arus air
Mengalir dan terus mengalir
Ntah dimana wajahmu akan berhenti mengitari hidupku
Andai malam tahu apa yang harus kutempuh
Tuk lupakan semua banyang ini
Tuk memenjarakan hati dari wajah semunya
Karena ku tau itu hanya fatamorgana
Dapat dilihat namun tak dapat disentuh.

Andai malam tau…..

Namun sayang itu hanya impian baku
Yang mengeras menjadi batu
Dalam hatiku..
Dia

Menatap senja di pelataran nan sepi

Merangkai bait demi bait puisi
Kemana mentari kan pergi?
Akankah ia kembali?
Menanti detik demi detik
Menit demi menit
Kapan mentari hinggap di hari-hariku
Mentari yang selalu menghangatkan hatiku
Mentari yang selalu menemani jiwaku
Mentari yang setia menebar senyum terindahnya
Untukku..
Kemana engkau wahai mentari?
Aku ingin kau lukiskan pelangi
Walau dimalam yang sunyi.
 
Edelweiss III

Keabadaian?
Aku tak mengerti arti keabadian
Apa?
Bisakah kau buktikan?
Jika kau lambang dari keabadian.!
Huh,,sepetinya tidak.!
Kau dicabut dengan paksa
kau dijajah para manusia
Itukah keabadian?
Katanya kau juga lambang pengorbanan
Apa pengorbanan yang telah kau ukir?
Kau hanya sekuntum bunga
Kau hanya sebuah keindahan
Keindahan yang kemudian pudar
Diterpa angin kehidupan.

Matahari Senja, mengeluarkan tangisan pertamanya di sebuah desa di kecamatan kuantan hilir,kabupaten kuantan singing,pada sebuah malam yang penuh kebahagiaan,ditengah keluarga yang dipimpin sang raja Adia Mirtajaya dan ratunya Azmiyana yang sangat mencintainya,tepatnya pada tanggal 7 Juli tahun 1994 ,ia adalah putri pertama dari sepasang raja dan ratu kehidupannya itu,ia kini menjadi anggota community pena terbang(COMPETER),siapapun dapat menemukannya di facebook dengan nama account JULIANA DIAN KOMALASARI, dan no hp.081365977794.

X-Poems: Puisi-puisi Ryan Ferdian Lau


Gerhana

Kita kini tak seperti biasa
Saling menerangi bumi
Kau sinari siang
Kuterangi malam
Agar bumi tetap bercahaya

Egomu hadir di malam ini
Pongahku tak mau kalah
Dua hati penuh kesombongan menjadi satu
Menciptakan gerhana

Meredupkan keindahan
Bintang gemintang pun enggan menampakkan diri
Muak adanya gerhana
Malu menyapa langit

Taoyun: 26 juni 2012

Aku

Aku...
Bukan malaikat
Bukan pula Nabi
manusia yang terikat dosa
jauh dari sempurna

Aku...
berusaha jadi baik
meski sulit
apalagi di keadaan yang terhimpit

Pergi dariku!
Bila yang kau cari sempurna
Tak mungkin kau dapati
Pun tak mungkin aku beri
karena aku takkan jadi orang lain

Aku.
Beginilah adanya
bukan seperti keinginanmu
karena aku bukan bonekamu

Taoyuan: 24062012


 Namaku Ryan Ferdian,aku pernah iseng-iseng kirim foto 'tuk Audisi jadi Coverboy ternyata di terima, ajaibnya dalam setahun 2 majalah,tapi sekarang aku malah jadi kontributor majalah yang ga pernah pake aku jadi Coverboy... Bukan salahku kan kalo aku trima Tawaran ini? Aku berusaha seProfesional mungkin meski aku masih pemula.aku orangnya suka banget dengan yang namanya OnTime,paling males dengan orang yang suka "ngaret" tanpa sebab dan kabar


X-Poems: Puisi-puisi Jay Wijayanti


DINDING CINTA

Bersandar diriku pada dinding asmara
Membentangkan rasa kian dahaga
Seteguk kasih cairan sayang
Tertuang dalam cawan harapan

Membentuk titik kalimat cinta nan indah
Berbait sajak diantara kisah
Mengalun nada-nada berirama
Menyusun ikatan tali dua insan

Sandaran hati takkan lari
Tautan kata takkan sirna
Kokohnya dinding yang ada
Tak tergoyah oleh getar kepalsuan
Rintangan silih berganti menerjang
Tak jadikan beban menghadang
Karena ku yakin, masa depan akan gemilang.

Formosa, 19 Januari 2012.

Jendela Hati

Di ambang pintu yang terbuka
Di balik jendela kedamaian kata
Hadir sebuah jembatan harapan
Membawa diri dalam satu tanya

Dia akan menyeberangi lautan rintangan
Melampaui jurang ujian, penuh dengan tantangan
Perahu kecil sejuta mimpi
Menghadang birunya laut cita, terjang angin kecurangan

Keresahan terus meruak ke dahaga asmara
Meluluhkan tegaknya kurang kesetiaan
Bila saatnya telah tiba, jiwa terbawa ombak cinta
Nanti, cinta merangkulku hingga mati
Tapi tidak dengan karya karya tangan ini
yang akan terus hidup di hati sejuta jiwa dimuka bumi.

Taiwan ROC, 04 Februari 2012

HASRAT HATI

Setiap saat kau memanggil
Setiap detik kau terus mencari
Semu deru dari makna kegagalan
Sementara diri lelah dalam mencari arti hidup

Langkah kaki kian tak pasti
Menuju sebuah harap nan tersembunyi
Dibalik dinding hikmah dan kisah
Terbukalah hasrat dari pintu pasrah

Bilaku telah mendaki terjalnya kesusahan
Ketinggian puncak rintangan menghadang
Kerikil kendala nan berjatuhan diantara tekad, niat
Semakin diri mengguncang semangat cita
Pandangan kedepan, buang bayangan hitam
Kuatkan pendirian menuju titik masa depan

Formosa (Taiwan ROC) 8 Februari 2012.

Jay Wijayanti
Gadis yang memulai dunia tulis semenjak SD ini lahir tanggal 30 Desember,Seorang BMI yang sekarang masih terus belajar dalam dunia sastra ini sudah menghabiskan masa mudanya di Formosa selama 10 tahun. Dia juga menjadi kontributor sebuah tabloid Indosuara dan mengisi kolom life+, TIPS dan karikatur.Hari-harinya dilalui dengan berkarya dan berimajinasi, baik sastra, menulis, cerpen, KISTA bahkan juga dunia melukis yang sampai detik ini masih dia geluti. Beberapa karyanya dalam Facebook sudah banyak dikenal oleh berbagai kalangan, mulai dari keluarga, sahabat dan beberapa orang yang menjadi senior baginya. ·  Karya-karyanya bisa di lihat di. Email: jaywijaya12@yahoo.com. No HP: 886921400844.  Gadis yang berasal dari Magetan, Jawa Timur ini selalu menghabiskan waktunya untuk bekerja dan berkarya, baginya tiada hari tanpa terlalui dengan berkarya, baik hanya berupa tulisan atau berupa goresan lukisan.


 
Template Design By:
SkinCorner