Senin, 25 Juni 2012

X-Poems: Puisi-puisi AHMAD SUJAI



SAJAK KERINDUAN UNTUKMU
                                                     Truntuk Nita

Kemarin aku mencoba mengingatkanmu
hari ini aku akan bercerita pada langit
akan rindu yang aku tanam pada tubuhmu
menjadikannya sejenis penyakit
atau bahkan serupa dosa

pesan yang aku tulis pada binar matamu
petanda aku mencoba berkaca
membaca ruang pada sepotong hatimu
melukisnya dengan warna merah
atau kelabu

pada hembus nafasmu yang lengah
aku memburu sedikit remah
pada sisa malam yang merasuk pada hatimu
menggantinya dengan setetes embun
sebening  puisi pada kata
pun terselip pada bantal
ketika kau mengarungi sisa mimpi
dan aku masih sempat menuliskan sajak kerinduan padamu.
2012

BERITA KEMATIAN

Seseorang tentunya masih ingat
Tentang kematian pada senja yang tertanam
Diantara tubuh dalam darah
Pada detak diantara denyut
Serupa mimpi yang sebenarnya gila

Aku pernah mendengar seseorang
Selalu saja mengingatkan tentang mati
Diantara kematian pada pagi  yang terucap
Lewat pengeras suara atau dari mulut ke mulut

2012

CERITA DARI AIRMATA
                             Harry fotter

ada cerita pada sedikit airmata
membawa pada seikat masa lalu yang kau anggap nyata
sedang  itu permata yang semata mata
kau cari
kau pun tenggelam pada masa lalu
membawa  lukisan  menjadi tontonan klise
derap  langkah tumpah oleh darah
yang lagi lagi bercerita tentangmu
mengena dan kau bawa pada tubuh itu

aku pun menyaksikan itu sebagai
sekenario dalam cerita
sebab kini kau pun tau
sebenarnya kau berharga
melebihi sesuatu yang akan kau lakukan

mereka yang mati
tak terelak untuk menghantarkan jiwamu
pada kematian yang harus kau tolak
pada sisa sisa darah yang kini tertanam pada tubuhmu
tentang seseorang yang akan kau tangisi
pada reruntuhan kota  yang kau lindungi.

2012

MELANGKAH II

sembari menyepi pada jeda waktu
ada luka lagi lagi tergores
pada jejaj jejak langkah
sedang leleh masih saja terasa
jalanan pun masih panjang
tergambar dari gerak
 mengarak pedih
pada  jalan tempat kita merajut sedikit cerita

biarkan kukantongi sisa luka
sebagai tanda
Perjalanan harus dilanjutkan
meski nampak tak seperti yang kita harap

16-4-2012


AKU RINDU PADA KOTA ITU

jujur saja aku ingin pulang
pada titik dimana langkah masih enggan
menjejakkan kaki berselaput lendir
serta ingus masih bercecer geger

tanpa kau Tanya pun
aku memang akan kembali
menjejaki jalanan yang dulunya
kuhapal kemana arahnya
aku menandainya dengan tawa maupun
iba pada tangis bocah dungu
yang tentunya itu aku

kemudian wajah kota itu pun berubah
semenjak tiga belas tahun sudah
aku tak sempat mengingatnya
ketika waktu membawaku ke kota selanjutnya

tapi kini aku rindu
pada apa saja tentang kota itu
sebab Ia tetap saja sebagai kota kecilku.

13-4-2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Template Design By:
SkinCorner