Ketika jalan waktu sudah ku tempuh sekian lama
Menyongsong beribu penghalang dan melompati rintangan
Berliku, menurun dan menanjak sudah aku lewati jalan ini
Hingga aku sampai di pertengahan jalan
Sampai aku di tempat dimana manusia bagaikan semut
Sibuk akan tugasnya berhimpun di tempat manisnya dunia
Mengumpulkan sesuap makanan untuk sang ratu
Mencari bongkahan emas untuk buah hatinya tercinta
Sampailah malam sebagai jalan peristirahatanku
Merebahkan tubuh yang lelah menunaikan hak-haknya
Terlelap aku oleh belaian hangat selimut tidurku
Terbawa cerita dalam bayangan akan masa laluku
Di datangi sesosok pria perkasa pengemban amanah
Tercium bau keringatnya yang memulihkan ingatanku
Terpancar cahaya matanya yang selalu menatapi masa kecilku
Dialah ayahku sang pahlawan dalam hidupku
Saat aku terjatuh di jalan waktu ini dia hadir memapahku
Mengangkatku mengobarkan semangat dan senyum di hatiku
Pelukannya yang penuh dengan rasa cinta selalu melekat di dadaku
Sampai hangatnya pun masih terasa menyelimuti permukaan hatiku
Air rindupun berlinang membasahi pilu di dadaku
Menggenangi mozaik-mozaik akan kehidupan bersamanya
Namun aku tidak mungkin bisa berjalan kebelakang
Kembali dan merasakan peluk hangatnya lagi
Karena pahlawanku sudah tidak berada di jalan yang kulewati ini
Sujud Putih Sang Ibu
Kelabu...Malam ini sinar putri rembulan
Menutup kedipan manja sang bintang
Melodi merdu sang langit dari berlian yang berjatuhan
Menghiasi langit pada malam ini
Hangat...
Bola cahaya jingga pengganti sang mentari
Pemberi cahaya kehangatan disekitar sujud ini
Berbalut kain putih mengusir kejahatan malam
Berdiri kokoh diatas kedamaian
Lirih...
Ritme gerakan indah sang buah hati
Merendah rindu pada penguasa alam ini
Hingga pilu tak terbendung merebah terbanjiri
Membasahi kalbu akan tulisan kehidupan hari ini
Sunyi...
Rintihan kecilpun terdengar membisiki
Dari bibir'a yang tipis diantara aliran air hati
Melepas harap akan keselamatan sang buah hati
Bersujud merendah akan keagungan sang ilahi
Ibu...
Wanita kokoh yang selalu berdiri
Menyanyikan dzikir mengukir nama didalam hati
Menyusun mozaik akan kisahnya dengan belahan hati
Semoga selalu di lindungi sang kekasih
Langit Murka Mendengar Tangisnya
Kala itu rembulan tak menampakkan wajahnyaBintang genitpun tak terlihat merayuku seperti biasanya
Hanya terlihat bahtera lampion menghiasi bingkai jendelaku
Hati termenung penuh tanya, ada apakah gerangan?
Gumpalan hitam nan pekat menempel erat memenuhi pandanganku
Melakukan tarian ritual yang tidak biasa aku lihat sebelumnya
Gemertak giginya pun menyayat-nyayat hati dalam dadaku
Hingga romansa gelisahpun menyelimuti ruangan saat itu
Dalam tempurung ku coba membelai hati yang gelisah ini
Menyanyikan senandung rindu pada sang Penyejuk Hati
Udara sejukpun mulai mengalir diantara rongga-rongga dada ini
Membuat hati ini untuk kembali menempati janji
Hatipun mulai berani untuk melangkahi lorong bahtera ini
Menyusuri bisikan halus diantara nanyian hujan
Bisik kecil namun mengguncangkan benteng dalam hati
Hingga sampaiku di depan pintu dengan cahaya jingga menerangi
Bisik itupun mulai jelas menari-nari di telingaku
Sangat jelas karna suara lirih itu mengalir dari bibir ibuku
Bersama mutiara hati yg melekat di bulu halus pelopak mata indahnya
Meratapi kisah kemarahanku padanya siang tadi
Tubuh kecil ini pun kaku bergetar begitu hebatnya
Menyaksikan pahlawanku menangis kalah karena diriku
Hatipun yg mulai berdiri tersungkur sujud pada Sang Ilahi
Terngiang kata-kata pedang ku yang menancap tepat di hatinya
Bibir pun membiru kelu kaku membisu
Air yg terbendung di pelopak mataku kini menganak sungai di pipiku
Sungguh durhaka diri ini membuat kekasih-Nya menangis karenaku
Dalam Hati aku hanya bisa berkata :
"Wahai Ibu Ampunilah Kehilafan Buah Hatimu...."
Pria yang lahir bertepatan hari raya idul fitri ini tepatnya 16 april 1991 bernama apriyadhi. Di lahirkan di kota jakarta dan sekarang hidup bersama keluarga’a tercinta di Depok. No handphone yang bisa di hubungi 08989728872 atau 085813961061. Dan Saya sekarang kuliah di bogor tepatnya di kampus diploma ipb, jurusan teknik komputer. Akun FB saya : apriyadhi_man13@yahoo.co.id (Apri Yadhi).
Puisi-puisi ini mengingatkanku akan cinta Ayah-Ibu tak mampu dipisahkan dari nadi
BalasHapus