Senin, 12 November 2012

X-Poems: Puisi-puisi Peserta Apresiasi Sambung Puisi COMPETER





Ujung Jauh
Embun Bertasbih
I
Embun bertasbih, 
Membasahi daundahan pohon puisi. 
Pohon diri. 
Sunyi menanam benih di tanah naluri. 
Tuhan...

II
Telah Kau semaikan benihbenih waluku dan gejora
Dalam ladang hayati yang mulai semi
Ketika aku reotkan teratak dan selasarMu di barat
Bersama kaki kecil yang masih tanpa arah
Tuhan . . .

III
Kiriman mendung bersama tempias kesegaran
Telah aku tarik dengan rapal
Yang mirip denagn apa yang Musthofa rapalkan
Mulai dari utara hingga selatan
Tuhan . . .

Serambi Tuhan, 12-11-12

Ujung Jauh adalah pemilik nama asli Luthfy Bachtiar. Adalah seseorang yang menghargai sebuah proses kepenulisan. Dia menyadari tidak ada yang langsung Kun! maka ia memilih untuk bertahan. slah satu puisinya menyelinap di lama Majalah Sastra Digital Frasa.
 
 
Eli Yani
Elegi Ratkirani

Embun bertasbih
Membasahi daun dahan pohon puisi
Pohon diri
Sunyi menanam benih di tanah naluri

Tuhan aku mengiba kersa
Jika tak Kau cipta seperti ilalang
Jadikan aku pohon ketapang
Mencengkram tepian telaga
Memandang jernih menancap tunggang

Jika tak Kau cipta sewangi ratkirani
Jadikan aku mawar berduri
terlindungi malammalam sepanjang musim
Sampai raga berselimut kamboja putih

Telaga menangkap satusatu
Riwayat dan hakikat daun jatuh
Agar tunas dan pucuk turut bersimpuh
Mengamini doadoa khusyu

*eliyani, november 2012

Eli Yani adalah seseorang yang memilih tamasya hati lewat puisi. di antara tugasnya sebagi ibu dan istri yang baik, ia masih sempatkan berkebun kata. Puisinya terekam jejak dalam Flows Into the Sink, Into the Gutter. Sedang merampungkan buku puisi solonya.

Moh. Ghufron Cholid
JALAN YANG PALING NURANI

embun bertasbih,
membasahi daundahan pohon puisi.
pohon diri.
sunyi menanam benih di tanah naluri.
Tuhan...

Rapuh
Semakin gairah
Dekap tubuh
Saat HidayahMu
Tak lagi bertamu

Tuhan
Kau jalan kembali
Yang paling nurani
Jemput aku dengan senyumMu
Sebelum sunyi bertahta di hati
Meraibkan segala jalan menujuMu

Kamar Hati, 11 November 2012


Moh. Ghufron Cholid, Penyuka aneka tulisan, suka menulis di Taman Sastra Nusantara dan Competer, tinggal di tanah Sakera yang penuh cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Template Design By:
SkinCorner