Oleh: Subaidi Pratama
1988 adalah senyum yang membangkitkan hangat rindu dalam tubuh ibu
25 adalah saat bulan Mei tumbuh separuh dari rahim purnama yang 50
Engkau tiba-tiba datang memeluk sejuta bintang menatap tanah
Menundukkan airmata dengan segala silam cahaya
Saat jerit tangismu memarau di udaraangin-angin di atas langit mengetuk salam
pada kabut.
Lalu dingin salju di bawah telapak kaki ibuku-ibumu menapak jalan masa depan
Menuju keabadian
Malang 2012
Doa kecil untuk eNeSTe
Oleh: Jhody M. Adrowi
sumsum sang ayah bertabur pada seroja rakhiem sang ibu
menjelma engkau dengan titik tanpa nama
engkau bertapa dalam sunyi
hingga jelang jeritmu kau tak sua peluh ayah
engkau mencari, mengalamat pada ribuan rintihmu
hingga wajah ayah hanya tampak pada tunduk wajah ibu.
jelang dewasamu kini,
kau temukan ayahmu, meski ia sedanng diam memeluk pusara
dia menangis, karena tangannya tak dapat menyentuhmu dengan
sempurna
selamat berlabuh, saudaraku...di ultahmu kini.
menjelma engkau dengan titik tanpa nama
engkau bertapa dalam sunyi
hingga jelang jeritmu kau tak sua peluh ayah
engkau mencari, mengalamat pada ribuan rintihmu
hingga wajah ayah hanya tampak pada tunduk wajah ibu.
jelang dewasamu kini,
kau temukan ayahmu, meski ia sedanng diam memeluk pusara
dia menangis, karena tangannya tak dapat menyentuhmu dengan
sempurna
selamat berlabuh, saudaraku...di ultahmu kini.
SAJAK BUAT MAe
Oleh: Agus Sukoco
Tanggal dan bulan berteriak serak
Memintamu berhenti sejenak
Menengok jejak
Menghitung jarak
Antara terang dan bayang-bayang
Antara syukur dan takabur
Antara prestasi dan arogansi
Antara iman dan amalan
Aku di sini hari ini
Hanya bisa berdoa
Dzikirmu mengalir
Dalam deras syair
syukurmu berdebur
Dalam khusyuk pikir
bertafakur
Puisi jangan hanya permainan kata
Yang tidak bermakna di dunia nyata
Terbangkan penamu tinggi-tinggi
Jangan lupa menulisi bumi
Dengan kerja nyata lelaki sejati
Indonesia, 25 Mei 2012
Oleh: Agus Sukoco
Tanggal dan bulan berteriak serak
Memintamu berhenti sejenak
Menengok jejak
Menghitung jarak
Antara terang dan bayang-bayang
Antara syukur dan takabur
Antara prestasi dan arogansi
Antara iman dan amalan
Aku di sini hari ini
Hanya bisa berdoa
Dzikirmu mengalir
Dalam deras syair
syukurmu berdebur
Dalam khusyuk pikir
bertafakur
Puisi jangan hanya permainan kata
Yang tidak bermakna di dunia nyata
Terbangkan penamu tinggi-tinggi
Jangan lupa menulisi bumi
Dengan kerja nyata lelaki sejati
Indonesia, 25 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar