Wajahmu Menempel
Erat di Mataku
: Alm. Boedi
Ismanto S.A (penyair Yogyakarta)
geliat tubuh pada pertemuan-pertemuan
puisi kita
gurat wajahmu membayang di kepalaku
begitu erat, sampai-sampai itu adalah
wajahku
perjumpaan-perjumpaan dengan wajah para
penyair
adalah perjalanan wajah menuju perjalanan
misteri
dan kini, wajahmu mengadu pada misteri
paling Puisi
selamat jalan penyair
wajahmu masih menempel membedaki
puisi-puisiku
wajahmu erat di antara
pertemuan-pertemuan penyair
tersenyumlah di sana, wajah akan ku pahat
selalu
Solo, 11 Maret
2013
Penari Api
ada bara api membuncah
menggelepar tubuhnya, sang penari api
mengejar asap di udara
meliuk diri, seperti kesetanan
matanya nanar jauh kedepan
seakan mengulitiku dengan aroma dupa dan
menyan
Jakal KM 14
Yogyakarta, 22 Februari 2012
Sebuah Bola Api
di Kepalaku
sebuah bola di dekatku, bola api yang
terbakar
berselimut api seluruhnya
seperti akan menghancurkan setiap benda
atau tubuh ini
jingga yang tersisa
menggumpal di setiap pusaran
lalu terbang menuju ruang angkasa
di sana bebas berputar
sampai aku mabuk mata
sebuah bola api yang tak lelah
mengelilingi kepalaku
melelehkan asa dan rasa
hei bola api!
sampai kapan kau bersemayam di kepalaku?
20 Oktober 2012
Ekohm Abiyasa. Penikmat seni
dan sastra terutama puisi. Karya-karyanya dipublikasikan di Solopos, Suara Merdeka, Kendari Pos,
Majalah Sastra Digital, Frasa dan Buletin Sastra Pawon Solo. Puisi-puisinya
termaktub dalam antologi puisi bersama: Requiem
Bagi Rocker (Taman Budaya Jawa Tengah 2012), Wuyung Ketundhung (Pawon Sastra Solo 2012), Satu Kata: Istimewa (Ombak Yogyakarta 2012), Dari Sragen Memandang Indonesia (Dewan Kesenian Daerah Sragen
2012), Indonesia dalam Titik 13 (Dewan Kesenian Kota Pekalongan dan
Dewan Kesenian Pemalang Maret 2013), Puisi Tragedi Mei '98: Merawat Ingatan
Rahim (Jejer Wadon dan Komnas Perempuan Solo 2013), Puisi Menolak
Korupsi (2013). Kumpulan puisi tunggalnya, Malam Sekopi Sunyi (Mozaik Indie Publisher, April 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar