sebelum pisau-pisau itu menghunjam tubuhku,
kan kubisikkan kepadamu..
bulan bulan itu telah lama ada di hatiku
untuk apa kucuri bulan di keranjang itu..
ambillah semua jika kau mau..
bulan bulan itu telah lama ada di hatiku
untuk apa kucuri bulan di keranjang itu..
ambillah semua jika kau mau..
Afifahh AL Lahif
hmmm..
kita dekap bersama bulanbulan yang ada di keranjang,
usah lagi dihiraukan panjang lebar,
biarkan tuhan menjelaskan ayatayat perawan bagi pejantan,
dan mengadzankan pejantan bagi sang perawan
Ceissar Hale
mungkin tubuh sedang mencari gelap, atau sedang berperang dengan bintang
bulanbulan yang menawan pun akan merana bila legam malam tak nampak ujung ekornya,
begitupun perawan akan selalu melajangkan bibir bila yang dipeluknya
pun tanpa rasa tampan
yang berkilau intan
Pasar malam sejatinya mengincar sejoli yang lupa cara menelan.
Persoalan apa
dan siapa di dalam keranjang, hanyalah malam yang lama kehilangan
ranjang.
keranjang-keranjang dibocorkan, pada lelaki pencuri malam...
di pasar, bulan telah
digadaikan seperti dingin yang baru saja datang
Bulan membayar dengan pendar,
menyusup di antara para penghuni kalbu
menuju haru keribaan cinta sang bulan...
komidi putar terus berputar mengitari setiap senyum yang lewat,
tapi ia tidak
menemukan senyum rembulan.
apakah ia masih tersekap dalam keranjang?.
ia
terus mencari senyumnya dengan berputar,
terus berputar, sampai malam
merasa pusing.
Entahlah..
entah itu bulan dalam keranjang atau puan dalam liang.
aku tetap saja melambai dengan bahasa bisu.
bulanbulan dalam keranjang saatnya didinginkan,
esok akan kembali diperjualbelikan di pasar malam
dari status menjadi puisi yang halus......:P
BalasHapusDan dari halus puisi menjadi inspirasi..merayu pada detik yang merayu..merangkup halusinasi jiwa cinta sang rembulan..
BalasHapus