SHENANDOAH*
:mairead nesbitt
di
biola, cahaya-cahaya merayakan nada-nada
jemarimu
adalah langit yang menggerakkan awan;
orang-orang
meletakkan syair-syair dari negeri celtic
pada
detak jantung mereka di bulan yang menghentikan
segala
musim. lalu inilah yang kusebut suara itu:
dawai-dawai
telah membentuk seluruh mitos
jadi
telinga kesunyian.
di
biola, hanya di biola yang kau pertemukan
aku
melihat tak ada orang bercerita tentang
kematian
dan ketakutan. sebab jemarimu
merentangkan
arah mata mereka
menuju
dongeng-dongeng yang memang
benar-benar
tidak bisa diterjemahkan
melampaui
gesekan waktu
2013
THE VOICE*
“come and follow me”
sebuah
tarian dimainkan, orang-orang mendebarkan tubuh mereka;
suara-suara.
kalian memintanya. suara-suara. kalian mengharukannya
sebuah
tarian dimainkan, suara datang bergantian; inikah sepanjang
penantian
yang menyusun celah-celah pergantian?
kalender
tiba-tiba menggulung dirinya. lalu meredam segala
suara.
almanak itu memilih untuk tetap berusaha menemukan
bagaimana
caranya mengayunkan suara-suara pasi
2013
*) judul-judul ini merupakan judul lagu
dari sebuah album celtic woman
SUARA YANG BERGETAR
tersebutlah
orasi yang panjang dari partitur-partitur
ini
bukan nama sebuah band, katamu
dentum-dentum
timbal telah diterjemahkan sebagai
ketukan
yang mengatasi persentuhan nada dan tema
kami
melihat kalian, dan cara kalian
merayakan
ulang
tahun bagi cahaya-cahaya yang muncul
melalui
panggung menuju rambut-rambut
kalian
yang memilih untuk digeraikan
oleh
angin-angin yang muncul
dari
pepohon bermahkota besar
malam
ini seorang perempuan yang bergaun
tampak
jadi seperti perlambang lagu yang berputar
tanpa
bisa mencapai nada terakhirnya
2013
Ganjar Sudibyo yang memiliki nama lengkap
A.Ganjar Sudibyo dan nama panggilan Ganz ini lahir di Semarang. Seorang mahasiswa psikologi Undip yang
intens berpuisi dan menulis esai di berbagai media, mengikuti lomba, antologi dan forum diskusi sastra. Saat ini sedang bergiat dalam komunitas diskusi MEMETICS dan ikut mengelola komunitas sastra
LACIKATA Semarang. Buku sepilihan
sajaknya: “Pada Suatu Mata, Kita Menulis Cahaya” sedang dalam proses terbit. Blog pribadinya:
ganzpecandukata.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar