PADA
EMBUN PAGI
tetes menggelosor
dari sepucuk menawan menarinari
gamang
usah risau
tetesmu sesusu ibu semesta menyiram kerontang
tetes menggelosor
dari sepucuk menawan menarinari
gamang
usah risau
tetesmu sesusu ibu semesta menyiram kerontang
mengalir harapan
di esok menghijau
Formosa, 08012013.
di esok menghijau
Formosa, 08012013.
PELAYARAN
KITA
dan kita yang terus berlayar dalam altar dialog yang tak kita namai,
dan kita yang terus berlayar dalam altar dialog yang tak kita namai,
saling mengayuh menggerakan perahu di
pelabuhan rasa
yang entah akan kemana.
membaca gelombang rasa,
membaca gelombang rasa,
melaju saja,
dan pada sekian kayuh kita mungkin akan
menemu arah
dari sebuah pelayaran.
Pada dadamu, aku berteduh dari gemuruh.
Pada dadamu, aku berteduh dari gemuruh.
Rinai bahasa kalbumu yang meluruhkan keruh.
Aku ingin terus di sini, di kapal yang kau nahkodai,
hingga pada bibir pelaminan,
melabuh bersama di daratan kesucian.
begitu aku yang mengartikan riak yang kau terka.
begitu aku yang mengartikan riak yang kau terka.
Formosa,
04012013. 16:28
Titah Sang
Tuan
melengking peluit
di peron kereta tak jalan
Formosa, 311212.
melengking peluit
di peron kereta tak jalan
Formosa, 311212.
MELUAH DIAM
langit berselimut mendung
menyembunyikan riangmu dalamdalam
ada sebilah di raut wajah diam
menghujam
angin tak lagi berbisik
tentang guguran
debudebu menyumbat aliran
meluah diam di tepian debaran
entah sampai pada musim yang entah
masih mentah dalam kancah
Formosa,281212.
langit berselimut mendung
menyembunyikan riangmu dalamdalam
ada sebilah di raut wajah diam
menghujam
angin tak lagi berbisik
tentang guguran
debudebu menyumbat aliran
meluah diam di tepian debaran
entah sampai pada musim yang entah
masih mentah dalam kancah
Formosa,281212.
Sri
Nurhayati. Bergiat di Komunitas FLP Taiwan. Bersama kakak kesayangannya; Bunciz
(Muhammad Asqalani eNeSTe) mereka sibuk membangun candi kata. Seperti permainan
masa kecil bersama basah pasir di pantai/di sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar