Senin, 07 Januari 2013

X-Poems: Puisi-puisi Sri Nurhayati, Selasa 8 Januari 2013



PADA EMBUN PAGI

tetes menggelosor
dari sepucuk menawan menarinari
gamang

usah risau
tetesmu sesusu ibu semesta menyiram kerontang
                                                    mengalir harapan
di esok menghijau

Formosa, 08012013.

PELAYARAN KITA

dan kita yang terus berlayar dalam altar dialog yang tak kita namai,
saling mengayuh menggerakan perahu di pelabuhan rasa
yang entah akan kemana.

membaca gelombang rasa,
                         melaju saja,
dan pada sekian kayuh kita mungkin akan menemu arah
                                                                                       dari sebuah pelayaran.

Pada dadamu, aku berteduh dari gemuruh.
Rinai bahasa kalbumu yang meluruhkan keruh.
Aku ingin terus di sini, di kapal yang kau nahkodai,
hingga pada bibir pelaminan,
                                           melabuh bersama di daratan kesucian.

begitu aku yang mengartikan riak yang kau terka.

Formosa, 04012013. 16:28


Titah Sang Tuan

melengking peluit
di peron kereta tak jalan

Formosa, 311212.

MELUAH DIAM

langit berselimut mendung
menyembunyikan riangmu dalamdalam
ada sebilah di raut wajah diam
menghujam

angin tak lagi berbisik
tentang guguran
debudebu menyumbat aliran
meluah diam di tepian debaran

entah sampai pada musim yang entah
masih mentah dalam kancah

Formosa,281212.

Sri Nurhayati. Bergiat di Komunitas FLP Taiwan. Bersama kakak kesayangannya; Bunciz (Muhammad Asqalani eNeSTe) mereka sibuk membangun candi kata. Seperti permainan masa kecil bersama basah pasir di pantai/di sungai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Template Design By:
SkinCorner