menuju jalan pulang
setelah ratusan jarum waktu kau telantarkan jiwamu
mengembara jalangkan nafsu angkara
menengadah mencari kedamaian di belantara cinta fana
dengan tubuh kumal berdebu noda
bukan mulia yang kau tuai tapi nista yang kau gapai
sudahlah!
tetes peluhmu takkan menemu singgasana bernama ketengan jiwa
bukankah kekasih hakikimu tak sedetikpun
jemu meluahkan rahman dan rahimNya padamu
maha sempurna
meski kau alpa dan berpaling dariNya
sudahlah!
tinggalkan saja ilusi hampa sia-sia itu di negeri tanpa peta
pulanglah, sebelum sempurna malam kelam membutakan mata
pulanglah, sebelum kabut hitam menutup semua jalan
At-tamaam- Al-Kareem 041109
ORNAMEN KATA
Menjawab sekian tanya yang terlahir dari percik darah
di keningmu
Mulai kusemat sabdaku
Melahirkanmu diranjang alam pikir zikir ini
Pahatkan titah tuan cinta beralaskan
sajak-sajak rindu
Yogyakarta 2011
sheek! asheek! asheek!
BalasHapuskereeen
BalasHapus