Selasa, 10 Juli 2012

X-Poems: Puisi-puisi FLP Taiwan

Rahasia Hati
Oleh: Budi Susilawati
Tersadar dari impian..
Ketika rahasia kehidupan terkuak di depan mata...
Lalu untuk apa semua yang sudah tersusun dengan rapi..
Bila akhirnya, akan porak poranda...

Semakin banyak yang tak dapat memahami.. Semakin banyak yang akan meninggalkan...
Dengan apa, akan menjelaskan..
Bila kata kata tak lagi punya kehidupan..

Biarlah menjadi rahasia hati..
Biarkan kehidupan yang mengungkapkan.. Dengan cara yang mereka inginkan..

Tak perlu mengharap untuk dimengerti..
Bila pengertian tak dapat mengubah kehidupan..

ANGGUR
Oleh: Danish Meiyastuti A

Wirid malam yang mengenang
Menyibak jejak alunMu. Aku terbenam
Terbang bersama pendar kerlip sang kunangkunang
Dalam gelegak anggurMu semua karam
Dengan lidah basah. Diam
Peri Kecilku

Oleh: Ryan Ferdian Lau

Meski tanganku tak dapat membelaimu
Walau tubuhku tak bisa memelukmu
Tapi kasih sayangku bagai mentari
Tak akan pernah bosan menerangi bumi

Bila malam tiba
Kutitipkan bulan dan bintang agar tetap memberi cahaya pada bumi
Tak akan kubiarkan gelap menyelimuti hari-harimu

Peri kecilku
Senyummu adalah bahagiaku
Tawamu adalah kebanggaanku
Ceriamu adalah harapanku

Taoyuan: 07072012
 
Eneste la Enestesia
Oleh: Anna Darma Widyaning

Biar siang ini mengambang pada teja
Kusibukkan membolak balik telapak tangan
yang sempat mengelus hati tandus

Rahasia kecil Eneste la Enestesia di setangkup rindu yang berlumut
Tanah basah tempat merebah lelah di petakpetak syairku
sematkan suka pada sebelah dadamu

Tanpa buah ya...
kau lelaki sejati Eneste yang menganak sungaikan air mata rindu Enestesia
pada belahan gaun yang menyibak hampa


Tak ada pesta dansa agar rindu melarung di pekat malam
Lalu,
Lalu Eneste ulurkan tangan kekar dekapkan puisi
dalam jarak genggam Enestesia
"kita mentelaah makna lalu gubah saja dalam not di akhir ketukan la"


A D Widyaning
03072012

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Template Design By:
SkinCorner