menulislah!, agar kelak kita dapat diakui oleh sejarah. karena kisah pada setiap perjalanan hidupmu adalah ilmu yang kiranya akan dipetik oleh penerus generasi sebagai hikmah cinta...
(Salam Dalam Keanggunan Karya)
Selasa, 10 Juli 2012
X-Poems: Puisi-puisi Lailatul Kiptiyah Ngaeni
Hadiah
Teruntuk: Juliana Dian Komalasari
ada kuncup yang rekah, dari setangkai usia tapak-tapak kecilmu adalah lukisan pada kanvas alam raya memberi warna rindu yang tak pernah purna
ada aroma basah, dari embun-embun yang pecah mengabarimu tentang pagi yang tiba menggantikan mimpi yang rapat kau dekap di lekuk hatimu yang muda
kelak mimpi itu akan kembali mengiring tapak-tapak kecilmu menari menuju angkasa raya menempuh segala doa
Yang Tertinggal
senja semakin remang di kota itu
seekor burung hinggap di atap halte bercat biru hanya ada seorang lelaki tua di dalamnya seperti tepekur menatapi selajur lurung raya jalanan murung yang bagai tertutup dari segala cahaya
ia seperti orang yang telah lama menunggu -entah siapa sedari bermusim-musim lalu hingga kulihat langit semakin suram menyungkupi kota itu ketika samar kudengar ia tersedu menyanyikan firmanMu
Pada Suatu Musim
Kelak kita serupa daun-daun kering terpisah dari ranting
meski tak jadi pemenang. tapi dalam buku antologi ini, kami berdua sama2 tadarus di dalamnya. karena saat Ramadlan 2011, nami kami kembali merengkuh dalam bsah tinta yang menjalar dari peluh dan tasbih kami
BUKU ANTOLOGI I
karya kami berdua, diberi kesempatan untuk bersemedi dalam buku antolgi ini. mengajak kami untuk menempa kata pada setiap tafsir dan rasa cinta atas nama persaudaraan. ingin bangun dari mimpi panjang, lalu bergerak untuk terus memanah matahari.
ANTOLOGI II
Antologi bersama teman penyair lainnya. yang di pioner-i oleh salah satu pemilik al_bratva ini. maka ijinkan rindu adalah penawar hampa. dan sua adalah hakikat nikmat segala.
Pada Suatu Musim, aku ridu panggilan-Nya
BalasHapuspada suatu musim kita benar2 dipanggilnya...
Hapus