skip to main |
skip to sidebar
X-Poems: Puisi-puisi Lailatul Kiptiyah Ngaeni
Hadiah
Teruntuk: Juliana Dian Komalasari
ada kuncup yang rekah, dari setangkai usia
tapak-tapak kecilmu adalah lukisan
pada kanvas alam raya
memberi warna rindu
yang tak pernah purna
ada aroma basah, dari embun-embun yang pecah
mengabarimu tentang pagi yang tiba
menggantikan mimpi yang rapat kau dekap
di lekuk hatimu yang muda
kelak mimpi itu akan kembali
mengiring tapak-tapak kecilmu menari
menuju angkasa raya
menempuh segala doa
Yang Tertinggal
senja semakin remang di kota itu
seekor burung hinggap di atap halte bercat biru
hanya ada seorang lelaki tua di dalamnya
seperti tepekur menatapi selajur lurung raya
jalanan murung yang bagai tertutup dari segala cahaya
ia seperti orang yang telah lama menunggu
-entah siapa
sedari bermusim-musim lalu
hingga kulihat langit semakin suram
menyungkupi kota itu
ketika samar kudengar ia tersedu
menyanyikan firmanMu
Pada Suatu Musim
Kelak kita serupa daun-daun kering
terpisah dari ranting
Sendiri merebah
berpulang pada tanah
Pada Suatu Musim, aku ridu panggilan-Nya
BalasHapuspada suatu musim kita benar2 dipanggilnya...
Hapus